Baru Lima Persen Uang NKRI Beredar di Jawa Timur

Reporter

Selasa, 19 Agustus 2014 18:56 WIB

Warga tukarkan uang NKRI pecahan seratus ribu di Gedung BI, Jakarta, 18 Agustus 2014. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Surabaya – Sejak diterbitkan pada 17 Agutus 2014, baru lima persen atau Rp 8,1 miliar uang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKKRI) emisi tahun 2014 yang sudah diedarkan di Jawa Timur. Bank Indonesia Perwakilan Wilayah IV Jawa Timur memproyeksikan distribusi uang NKRI pecahan Rp 100 ribu sebanyak Rp 420 miliar. "Sampai hari ini sudah dikeluarkan Rp 8,1 miliar," ujar Deputi Kepala Perwakilan BI Wilayah IV Hamid W. Ponco di kantornya, Selasa, 19 Agustus 2014.

Uang pecahan Rp 100 ribu sebanyak 4,2 juta lembar itu, kata Hamid, dialokasikan ke empat kantor perwakilan BI, yakni Kediri, Malang, Surabaya, dan Jember. Penukaran uang NKRI bakal dilakukan bertahap, seiring dengan penarikan uang tunai yang beredar di masyarakat. "Uang yang baru tidak langsung dicetak sekaligus. Polanya 80 persen masih mencetak uang lama, 20 persen yang baru," kata Hamid.

Sesuai dengan perkiraan Bank Indonesia, butuh dua-tiga tahun bagi uang NKRI untuk bisa beredar penuh di masyarakat sebagai pengganti uang lama. "Yang lama masih berlaku. Setelah semuanya tercukupi, baru kami tarik," tuturnya.

Hamid mengaku pihaknya belum banyak melayani penukaran uang NKRI pasca-peluncuran resmi. "Memang biasanya pecahan besar ini permintaannya tidak terlalu banyak," ujarnya. "Tidak seperti uang pecahan Rp 2.000 pada waktu lalu yang permintaannya besar, untuk pecahan Rp 100 ribu baru tidak besar."

Selain uang pecahan Rp 100 ribu baru, BI akan menerbitkan uang bersambung atau uncut banknotes. Uang yang tidak dipotong itu, lanjut Hamid, biasa dikeluarkan setiap pergantian tahun emisi cetak sebagai suvenir atau edisi koleksi. "Ada dua model. Yang pertama komposisi 2 lembar uang Rp 100 ribu bersambung, harganya Rp 500 ribu," katanya.

Sedangkan satu komposisi berisi empat lembar uang NKRI pecahan Rp 100 ribu bernilai Rp 1 juta. Uang edisi koleksi ini dicetak terbatas, sekitar lima ribu lembar.

Hamid menjamin beredarnya uang NKRI tahun emisi 2014 tersebut tak menimbulkan dampak inflasi. "Sejauh ini kami sudah perhitungkan efek inflasinya sebelum mencetak uang. Ini, kan, hanya sekadar shifting (peralihan)," ujarnya.



ARTIKA RACHMI FARMITA







Terpopuler
Fahri Hamzah Disebut Terima US$ 25 Ribu dari Nazar
Begini Pembagian Jatah Kekuasaan ala Prabowo-Hatta
Jokowi Setuju 6 Jenis Manusia Versi Mochtar Lubis Dihilangkan

Advertising
Advertising

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

3 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya