TEMPO Interaktif, Jakarta:Meskipun merupakan negara kecil (negara pulau)Singapura telah mempersiapkan diri dalam menghadapi globalisasi. Untuk itu saat ini Singapura tengah berupaya mengukuhkan kemampuan kompetitifnya untuk menghadapi tingginya tekanan persaingan dari efisiensi produsen di kawasan Asia Tenggara. "Terutama dalam menghadapi Cina dan India yang merupakan pesaing utama kami dalam manufaktur dan pelayanan jasa,"kata Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, dalam Asian-African Business Summit, Jum'at (22/04).Menurut Lee untuk mensiasati hal ini, pihaknya tengah berupaya memperbaiki struktur ekonomi agar mampu menghadapi kompetisi yang nyata. Disamping itu juga melalui upaya promosi pertumbuhan kawasan yang baru. "Sementara dalam manufaktur, kami memfokuskan pada komponen high-end dan mesin serta bahan kimia dan peralatan biomedical dan produk,"kata Lee.Untuk sektor sektor jasa sendiri menurut Lee Singapura tengah meningkatkan pertumbuhan pariwisata, keuangan, pendidikan, layanan kesehatan, juga sektor lainnya.Lee menyatakan bahwa baginya tantangan dan peluang adalah dua sisi mata uang yang sama. Dan keuntungan yang dapat diambil dari globalisasi adalah memperoleh akses ke pasar eksternal. Karenanya Singapura tidak hanya memfokuskan pada sistem perdagangan multilateral dan persetujuan perdagangan bilateral. "Kami telah memutuskan untuk mencakup globalisasi yang berarti meningkatkan perdagangan bebas melalui segala kesempatan,"ujar Lee. Riska S. Handayani
Dosen Hubungan Internasional Unair: Indonesia Bisa Ajak Negara Peserta KAA untuk Tekan Israel
24 November 2023
Dosen Hubungan Internasional Unair: Indonesia Bisa Ajak Negara Peserta KAA untuk Tekan Israel
Rumah Sakit Indonesia di Gaza berada dalam kondisi luluh lantah akibat serangan oleh Israel, peristiwa tersebut pun turut direspon oleh Dosen HI Unair.