Dikuasai Kartel, Logistik Laut Kurang Diminati  

Reporter

Editor

Agoeng Wijaya

Selasa, 12 Agustus 2014 16:31 WIB

Petugas keamanan melintasi sejumlah kontainer yang berisi bawang di kawasan Terminal Petikemas Surabaya (TPS), Tanjung Perak, Surabaya, Jawa timur, Rabu, (20/3). TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Logistik Indonesia Zaldy Masita mengatakan arus barang domestik via laut kurang diminati karena banyak kartel di pelabuhan dan perusahaan perkapalan. Dia menuding persekongkolan itu mengendalikan penuh tarif angkutan logistik domestik antarpulau di Indonesia. "Perusahaan perkapalan kontainer, misalnya, ada empat besar pemain. Mereka selalu menaikkan tarif bareng-bareng," kata Zaldy saat dihubungi Tempo, Selasa, 12 Agustus 2014.

Sedangkan tarif bongkar muat kontainer, ujar Zaldy, dikendalikan penuh oleh pelabuhan. Tarif bongkar-muat kontainer domestik berbeda dengan kontainer internasional, container handling charge, yang diatur oleh Kementerian Perhubungan. "Mulai dari Pelindo I sampai IV begitu semua. Ternyata, pelan-pelan menaikkan tarif bongkar-muat kontainer domestik," tutur Zaldy.

Selain tarif yang dikendalikan oleh pelabuhan dan perusahaan perkapalan, menurut Zaldy, persoalan juga terjadi pada waktu tempuh logistik laut domestik yang terlalu lama. Sebagai contoh, waktu tempuh kontainer dari Medan-Jakarta lebih dari seminggu. Padahal, jika diangkut dengan truk lewat jalan raya, barang sudah sampai tujuan hanya dalam lima hari. "Padahal biayanya lebih murah lewat laut. Sekitar 30-40 persen lebih murah dibanding darat," kata Zaldy. (Baca pula: Pemerintah Diharap Segera Alihkan Solar Bersubsidi)

Namun, untuk arus logistik di Jawa, kata Zaldy, justru jalur laut lebih mahal dan lama dibanding darat. Arus barang dari Jakarta-Surabaya, misalnya, hanya butuh waktu tempuh tiga hari jika memakai truk, sementara jika lewat laut bisa sampai lima hari. "Itu pun biayanya lebih mahal 10-15 persen dibanding lewat darat," ujarnya.

Sampai saat ini, arus logistik lewat darat masih memegang porsi 60 persen dari seluruh moda transportasi barang di Indonesia. Upaya mengalihkan arus logistik ke laut terus didorong oleh pemerintah, salah satunya demi mengurangi beban jalan raya di jalur Pantai Utara Jawa.

KHAIRUL ANAM

Terpopuler:
Jokowi Pilih Empat Tokoh Penasihat Tim Transisi
Moeldoko Tolak KPK 'Masuk' ke TNI
Suami-Istri Jatuh ke Jurang Saat Berfoto Selfie
Gabung ISIS, Teroris Bom Bali Ini Tewas
Di Raja Ampat, Tifatul Minta Naik Fortuner?

Berita terkait

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

2 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

9 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

12 hari lalu

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.

Baca Selengkapnya

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

14 hari lalu

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

18 hari lalu

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

19 hari lalu

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

Mudik lebaran 2024 diprediksi menjadi mudik terbesar dan termeriah sepanjang sejarah.

Baca Selengkapnya

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

20 hari lalu

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.

Baca Selengkapnya

Tiket Mudik Gratis Diperjualbelikan, Respons Kemenhub dan Kritik Masyarakat Transportasi Indonesia

23 hari lalu

Tiket Mudik Gratis Diperjualbelikan, Respons Kemenhub dan Kritik Masyarakat Transportasi Indonesia

Masyarakat menyoroti tiket mudik gratis yang diperjualbelikan, bagaimana respons Kemenhub? MTI pun memberikan kritik terhadap mudik gratis ini.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Stasiun di KAI Daop 9 Jember Mulai Padat Penumpang H-10 Lebaran

27 hari lalu

Sejumlah Stasiun di KAI Daop 9 Jember Mulai Padat Penumpang H-10 Lebaran

Sebanyak 7.796 pelanggan menggunakan kereta api dari KAI Daop 9 Jember menuju beberapa kota pada H-10 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran 2024, Jumlah Penerbangan Pesawat Ditambah 2 Ribu

28 hari lalu

Mudik Lebaran 2024, Jumlah Penerbangan Pesawat Ditambah 2 Ribu

Jumlah penerbangan pesawat ditambah 2 ribu selama masa mudik lebaran.

Baca Selengkapnya