BI Klaim Inflasi Juli Terkendali

Reporter

Selasa, 5 Agustus 2014 20:00 WIB

Pedagang menata cabai rawit merah dagangannya di pasar senen, Jakarta, Senin (2/4). ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara mengatakan inflasi Indeks Harga Konsumen pada Juli mencapai 0,93 persen secara month to month atau bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Pada Juli, inflasi sedikit membaik dibandingkan laju inflasi selama lebaran dalam 3 tahun terakhir yang rata-rata mencapai 1 persen. (baca juga : BPS: Inflasi Juli 0,93 Persen)


"Musim lebaran kali ini, kenaikan inflasi Juli terutama terjadi pada kelompok bahan makanan dan kelompok transportasi," kata Tirta Segara, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, melalui siaran persnya, Selasa, 5 Agustus 2014. (baca juga : Inflasi Agustus Bisa di Bawah 0,5 Persen)

Ia mengatakan secara tahunan inflasi mencapai 4,53 persen year on year. Inflasi masih melanjutkan tren penurunan yang terjadi sejak awal 2014.

Menurut Tirta, inflasi oleh volatile food mencapai 2 persen month to month, atau 2,63 secara year on year. Sumbangan inflasi volatile food ini terutama oleh komoditas ikan segar, beras, daging sapi dan bawang merah. Sedangkan kenaikan inflasi transportasi mencapai 1,36 persen, terutama disumbang oleh tarif angkutan antar kota dan tarif angkutan udara.

Tirta mengatakan inflasi Juli ini juga turut disumbang oleh penyesuaian tarif listrik untuk pelanggan rumah tangga. Dengan kondisi tersebut inflasi yang diatur pemerintah (administered prices) mencapai 1,32 persen month to month atau 6,18 year on year. Sedangan inflasi inti masih terkendali dan relatif stabil mencapai 4,64 persen year on year.

Ia mengatakan hal ini didukung oleh masih menurunnya harga komoditas global dan menguatnya rupiah, permintaan yang masih termoderasi, serta ekspektasi inflasi yang terjaga.

Bank Indonesia menyatakan inflasi Juli 2014, sejalan dengan pencapaian sasaran inflasi 4,5 +- 1 persen tahun ini dan 4,0 +- 1 persen pada 2015. Tirta mengatakan, Bank Indonesia akan terus mencermati berbagai risiko inflasi pada semester kedua 2014. Risiko inflasi itu antara lain potensi meningkatnya harga pangan akibat el nino dan dampak dari pembatasan konsumsi bbm bersubsidi yang berlaku mulai bulan ini.

MAYA NAWANGWULAN


Berita Terpopuler

Tim Prabowo Minta Pemilihan Ulang di 33 Provinsi
Dirjen Pemasyarakatan Benarkan Foto Baiat Ba'asyir di LP
12 Pria Disunat Paksa atas Permintaan Istri Mereka
Progres 98 Bikin Rusuh di KPK
Menkopolhukam Perintahkan Tifatul Blokir Konten ISIS
Foto dengan Bendera ISIS, Baasyir Akan Dihukum
Migrasi Golkar Tinggalkan Ical Tunggu Putusan MK




Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

19 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

5 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya