Seorang warga menggendong barang bawaannya melintasi Jembatan Comal yang ambles dikawasan Desa Jatirejo, Pemalang, Jawa Tengah, 24 Juli 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta: Direktur Operasi dan Pemasaran PT Kereta Api Logistik (Kalog) Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan kereta logistik tetap beroperasi hari ini karena tingginya permintaan dari pelanggan. Semestinya, kereta logistik sudah berhenti jalan pada H-7 Lebaran.
"Normalnya, H-7 sudah setop dan sudah pada stok, tapi karena efek Jembatan Comal, permintaan masih tinggi. Sampai H-2 masih ada yang operasi," ujar Dwiyana saat dihubungi Tempo, Sabtu, 26 Juli 2014. (Baca: Bus dan Truk Engkel Akhirnya Lintasi Jembatan Comal)
Menurut dia, beberapa perusahaan sudah meminta penambahan angkutan kereta barang karena distribusi dengan truk terhambat. Perusahaan seperti Aqua, Mayora, dan Coca-Cola Amatil bahkan meminta dua sampai tiga rangkaian per hari. "Ternyata (amblesnya jembatan) Comal itu membuat mereka tidak sesuai jadwal. Jadi mereka menambah angkutan," kata Dwiyana.
Dengan kereta logistik, perusahaan tersebut mendistribusikan barangnya dari Stasiun Jakarta Gudang ke Surabaya. Padahal, mayoritas permintaan barang berada di wilayah Jawa Tengah. "Coca-Cola misalnya, distribusi mereka sebenarnya ke Jawa Tengah. Tapi, karena kami belum melayani KA Container ke Jawa Tengah, jadi mereka melanjutkan dengan truk dari Surabaya ke kota-kota di Jawa Tengah." (Baca: Jembatan Comal Ambles, Harga Cabai Terdongkrak)
Selain itu, ia mengungkapkan ada penambahan gerbong untuk distribusi semen Tiga Roda ke Stasiun Prambanan dan Purwokerto. Yaitu, dari 11 gerbong menjadi 15 gerbong per hari untuk tujuan Prambanan, dan 12-15 gerbong sehari untuk tujuan Purwokerto.
Menurut Dwiyana, selama arus mudik Lebaran, distribusi dengan kereta logistik hanya terhambat karena tutupnya pergudangan dan bongkar-muat dari pabrik ke stasiun. Tidak adanya pekerja mau tak mau menghentikan proses trucking tersebut. Meski begitu sebulan selama Ramadan, okupansi kereta api kontainer berkisar 80-100 persen untuk relasi Jakarta-Surabaya.