Presiden Terpilih Diminta Tarik Subsidi BBM  

Reporter

Editor

Agoeng Wijaya

Senin, 21 Juli 2014 17:36 WIB

Sebuah mobil dinas terlihat mengisi Premium bersubsidi di SPBU Jalan Gereja Theresia, Jakarta, Jumat (1/6). TEMPO/Anggrita Cahyaningtyas

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Bank Dunia untuk Indonesia, Ndiame Diop, berharap siapa pun Presiden Republik Indonesia selanjutnya berani mencabut subsidi bahan bakar minyak. "Kondisi ekonomi lima tahun ke depan akan lebih baik," kata Ndiame, Senin, 21 Juli 2014. (Baca: Pertamina Ramalkan Kuota BBM Bersubsidi 2014 Jebol)

Ndiame mengatakan investor masih menunggu keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang akan mengumumkan hasil pemilu presiden 2014 pada 22 Juli besok. Investor ingin tahu program-program yang direncanakan presiden dan kabinetnya. Sebab, kebijakan yang diajukan presiden dapat mempengaruhi kondisi ekonomi lima tahun ke depan. (Baca: Hari Ini Rekapitulasi Nasional Dimulai)

Direktur Senior Ekonomi Makro dan Manajemen Fiskal Marcelo Giugale menjelaskan subsidi BBM yang dilakukan pemerintah telah meleset dari target. "Sebanyak 5-10 persen subsidi BBM justru dinikmati oleh masyarakat menengah atas," katanya. Selain itu, masyarakat kerap memanfaatkan BBM bersubsidi bukan untuk kebutuhan primer, melainkan rekreasi dan liburan. (Baca: Jero Akui Pengendalian BBM Bersubsidi Belum Sukses)

Anggaran subsidi BBM, kata Marcelo, sebaiknya disalurkan ke sektor lain demi menambah lapangan pekerjaan. Dia bercerita, Meksiko sempat salah dalam mengambil kebijakan. Namun, setelah menyalurkan bantuan tunai dan memanfaatkan anggaran pada sektor infrastruktur, Meksiko dapat memperbaiki pertumbuhan ekonominya pada 1965.

Menurut Direktur Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo A. Chaves, pemerintah selanjutnya akan mengalami banyak tantangan dalam mengambil kebijakan. "Defisit fiskal yang membesar menjadi tantangan bagi presiden selanjutnya," ujarnya. Selain mencabut subsidi BBM, kata dia, pemerintahan mendatang harus menyalurkan investasi pada bidang infrastruktur guna memeratakan kemakmuran masyarakat.

Penasihat khusus Wakil Presiden Indonesia, Mohammad Ikhsan, menilai pasangan calon presiden nomor urut dua, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, lebih berani mengambil kebijakan pencabutan subsidi BBM. "Jusuf Kalla sangat mengerti kondisi dan pengaruh BBM bersubsidi. Dia tahu bagaimana bertindak," ujarnya.

Ikhsan mengatakan kedua pasangan calon presiden sama-sama tidak memiliki pengalaman yang baik dalam memimpin negara. Namun, kata dia, selama ini investor menilai kedua calon presiden itu dari perilakunya.

Hingga saat ini, menurut Ikhsan, Jokowi masih dianggap akan membawa angin segar bagi investor. "Ini masalah kredibilitas kedua calon presiden. Investor enggak mungkin memberikan keyakinannya pada pemimpin yang marah ketika dikritik wartawan," katanya.

PERSIANA GALIH

Terpopuler:
Jokowi Batal Balik Jadi Gubernur Jika Ini Terjadi
Deklarasi Ansharul Khilafah Dukung ISIS Dibubarkan
Hamas Tangkap Seorang Tentara Israel
Jembatan Comal Amblas, Macetnya Sampai ke Nagreg
iPad Milik Korban MH17 Kirim Pesan ke Keluarga

Berita terkait

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

5 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

11 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

24 hari lalu

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

Penilaian awal ini kemungkinan besar merupakan perkiraan yang terlalu rendah terhadap kerusakan, kerugian, dan kebutuhan nyata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

25 hari lalu

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

Sumber di Bank Dunia memperingatkan Ukraina bisa terperosok dalam utang jika negara-negara Barat tak hapus atau restrukturisasi utang

Baca Selengkapnya

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

26 hari lalu

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

Hari Bank Dunia atau World Bank Day diperingati setiap 1 April. Hal ini karena pada tanggal tersebut, organisasi bank dunia atau World Bank didirikan

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

33 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

55 hari lalu

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

Para ekonom mengkritisi penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran. Jika dipaksa menggunakan, apa dampaknya?

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Prabowo Dibahas oleh Pemerintah Jokowi, TPN Ganjar-Mahfud: Anomali

55 hari lalu

Makan Siang Gratis Prabowo Dibahas oleh Pemerintah Jokowi, TPN Ganjar-Mahfud: Anomali

Deputi Inklusi TPN Ganjar-Mahfud mengkritik program makan siang gratis yang diusung oleh Prabowo-Gibran yang dibahas pemerintah Jokowi saat ini.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Komentar Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis, BRI Bagi Dividen Rp 48 T

55 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Komentar Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis, BRI Bagi Dividen Rp 48 T

Bank Dunia mengomentari program usungan Prabowo Subianto, yaitu makan siang gratis. Bank BRI akan membagikan dividen Rp 48 T.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran?

56 hari lalu

Apa Kata Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran?

Bank Dunia menilai program andalan pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran tersebut bisa memberikan dampak pada ekonomi.

Baca Selengkapnya