Hasil Pilpres Tentukan Laju Obligasi  

Senin, 21 Juli 2014 07:32 WIB

Obligasi Negara Ritel Seri ORI009. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Pengumuman hasil pemilihan presiden oleh Komisi Pemilihan Umum pada pekan ini dipastikan akan menentukan gerak pasar obligasi. Jika kondisi aman, pasar akan dapat melanjutkan penguatan. Namun jika tidak, maka harga obligasi akan terkoreksi akibat aksi ambil untung pelaku pasar untuk mengamankan posisi terhadap kondisi yang mengkhawatirkan.

"Obligasi akan menguat dengan minimal perubahan rata-rata 65 sampai 80 basis poin, sementara potensi pelemahan rata-rata hingga 80 sampai 105 basis poin," tutur Reza Priyambada, Kepala Riset PT Trust Securities, Ahad, 20 Juli 2014. Dia juga mengingatkan untuk terus mencermati perubahan sentimen yang ada, terutama dari sisi laju nilai tukar rupiah serta rilis data-data global. (Baca:Pemerintah Batal Tambah Utang dalam Mata Uang Yen)

Pemerintah pada Selasa, 22 Juli akan kembali melelang Surat Utang Negara dengan jumlah indikatif sebesar Rp 10 triliun. Ada lima seri yang akan dilelang, yaitu seri SPN12150501 yang jatuh tempo pada 1 Mei 2015, seri SPN12150710 yang jatuh tempo pada 10 Juli 2015, seri FR0069 jatuh tempo pada 15 April 2019, seri FR0070 jatuh tempo pada 15 Maret 2024, dan seri FR0068 yang jatuh tempo 15 Maret 2034.

Pada pekan kemarin laju pasar obligasi bergerak variatif, bahkan cenderung menguat tipis. Pelaku pasar masih menahan diri seiring masih adanya sentimen ketidakpastian terhadap hasil pilpres. Di sisi lain, masih terdepresiasinya rupiah turut mengganjal potensi penguatan lanjutan pasar obligasi. Tercatat mayoritas obligasi masih mengalami penurunan imbal hasil atau yield.

Pada hari Selasa, tanggal 15 Juli 2014, telah dilakukan Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara seri SPN-S 02012015, PBS005, dan PBS006 melalui sistem pelelangan Bank Indonesia. Total penawaran yang masuk sebesar Rp 1,595 triliun. Porsi penawaran terbesar yang masuk ialah pada seri SPN-S 02012015 senilai Rp1,27 triliun. Adapun yield terendah yang masuk sebesar 6,72 persen dan tertinggi sebesar 8,75 persen. (Baca:Pemerintah: Sukuk Negara Tak Diminati Investor)

AYU WANDARI

Berita Lain:
Mahfud Md.: Dua Capres Sama-sama Curang
SBY Klaim Mampu Tengahi Perselisihan di Pilpres
Kalah Telak, Saksi Prabowo Tolak Tanda Tangan
Luhut Berharap Tokoh Muda Pimpin Golkar
Komite Buruh Tolak Rencana Pengawalan Suara

Berita terkait

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

22 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

29 hari lalu

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

43 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

5 Maret 2024

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

19 Februari 2024

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.

Baca Selengkapnya

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

13 Februari 2024

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

Pemegang merek United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan menargetkan dana Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

6 Februari 2024

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

BEI juga menetapkan pada 8 dan 9 Februari sebagai hari libur bursa.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama

2 Februari 2024

Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran pimpinan PT Hutama Karya (Persero). Berdasarkan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI),

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia

1 Februari 2024

Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia

Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi Greylag Entities terhadap putusan permohonan pembatalan perdamaian yang sebelumnya memenangkan Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Segera Melantai di BEI, United E-Motor Genjot Produksi Motor Listrik

27 Januari 2024

Segera Melantai di BEI, United E-Motor Genjot Produksi Motor Listrik

Produsen sepeda United Bike dan motor listrik United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa (TDI) Tbk siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Baca Selengkapnya