Pemerintah Batal Tambah Utang dalam Mata Uang Yen

Reporter

Editor

Agoeng Wijaya

Rabu, 16 Juli 2014 14:32 WIB

Gedung Kementerian Keuangan Republik Indonesia. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Robert Pakpahan mengatakan pemerintah batal menerbitkan obligasi dalam mata uang yen Jepang (Samurai Bond) pada tahun ini. "Mekanisme anggarannya belum ketemu. Kami harus tahu garansinya, jadi enggak diterbitkan," kata Robert ketika ditemui, Rabu, 16 Juli 2014.

Meski demikian, kata Robert, pemerintah masih melakukan negoisasi agar dapat menerbitkan Samurai Bond pada tahun depan. Untuk menutupi pembiayaan tahun ini, pemerintah hanya mengandalkan sukuk global dan eurobond. Namun, ia enggan menyebut berapa rincian angka kedua surat utang tersebut. "Itu enggak boleh ketahuan," ujarnya.

Awalnya Samurai Bond disiapkan sebagai salah satu instrumen untuk menutup pembiayaan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Mei lalu, Robert sempat memprediksi defisit anggaran melebar dari target yang ditetapkan dalam APBN 2014, yakni sebesar 1,69 persen terhadap produk domestik bruto. Pada 2012 lalu pemerintah telah menerbitkan samurai bond.

Menteri keuangan Chatib Basri enggan mengomentari rencana penerbitan Samurai Bond ini. "Tanya Pak Robert, bagaimana kelanjutan rencana Samurai Bond itu," katanya.

Adapun Wakil Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro mengatakan penerbitan obligasi oleh pemerintah sudah mencukupi untuk kebutuhan anggaran tahun ini. "Enggak semuanya harus kami terbitkan. Kalau sudah sesuai kebutuhan ya cukuplah," ujar Bambang. Pada 2 Juli lalu, pemerintah meluncurkan Surat Utang Negara berdenominasi euro alias eurobond senilai 1 miliar euro dengan imbal hasil 2,9 persen.

Menurut Bambang, penerbitan obligasi tidak harus dilakukan secara berkelanjutan tiap tahunnya. Pemerintah, kata dia, berencana menerbitkan Samurai Bond dalam satu hingga dua tahun mendatang.

PERSIANA GALIH

Terpopuler:
Guru JIS Diduga Pakai Obat 'Magic Stone'
Agnes Monica Unggah Foto Nonton Bola Bareng Daniel
Dewan Pers: Karikatur Jakarta Post Bukan Pidana
Relawan Jokowi-JK Temukan Penggelembungan Suara
Pertama dalam Sejarah, 2 Menteri Diperiksa KPK

Berita terkait

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

1 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

3 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

7 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

9 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

9 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

29 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

37 hari lalu

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

41 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

50 hari lalu

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

52 hari lalu

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.

Baca Selengkapnya