Prabowo dan Jokowi Klaim Menang, Pasar Stagnan  

Reporter

Kamis, 10 Juli 2014 10:35 WIB

Prabowo Subianto (kiri) dan Joko Widodo. AP/Dita Alangkara

TEMPO.CO, Jakarta - Pesta demokrasi pemilihan umum presiden telah digelar 9 Juli 2014. Meski belum ada hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum, masing-masing kubu calon presiden dan wakil presiden, yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla, telah mendeklarasikan kemenangan berdasarkan hasil hitung cepat. (Baca: Ahok Punya Segudang Harapan buat Presiden Terpilih)

Sayangnya, tindakan ini justru membuat pasar keuangan tak bakal bergerak ke arah yang lebih positif. Pengamat ekonomi dari Bank Internasional Indonesia, Juniman, mengatakan investor bakal memperpanjang waktu tunggu. "Lagi-lagi pasar diliputi ketidakpastian," kata Juniman saat dihubungi Tempo, Kamis, 10 Juli 2014.

Menurut Juniman, investor cenderung belum akan melakukan apa-apa, baik penanaman modal jangka pendek maupun jangka panjang. Musababnya, mereka masih menunggu kepastian hasil penghitungan resmi dari KPU. "Ada potensi capital inflow, tapi jumlahnya belum besar karena kebanyakan masih menunggu," kata dia.

Juniman tak menghitung secara khusus berapa besar potensi capital inflow yang akan masuk ke pasar uang dalam negeri. Namun, menurut dia, masih rendahnya penanaman modal dari investor lebih karena mereka enggan mengambil risiko lagi.

Kubu Prabowo-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada 9 Juli 2014 kemarin telah mendeklarasikan kemenangan atas penghitungan cepat suara. Mengutip hasil hitung cepat Saiful Mujani Research & Consulting, Jokowi mengaku unggul dengan raihan 52,76 persen suara berbanding 47,24 persen untuk pesaingnya. Demikian pula hasil hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menyebutkan dia unggul dengan raihan 53,3 persen, berbanding 46,7 persen untuk Prabowo.

Dari sisi lain, Prabowo mengklaim hasil pantauan kubunya terhadap hasil hitung cepat lembaga survei yang mereka jadikan acuan. Kubunya menjadikan hasil hitung cepat Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis), Jaringan Suara Indonesia, dan Lembaga Survei Nasional sebagai pedoman. Hitung cepat Puskaptis menunjukkan Prabowo unggul 52,05 persen, berbanding dengan Jokowi yang mendapat 47,95 persen suara. (Baca: Ini Pesan Chatib Basri Untuk Pemerintah Baru)

AYU PRIMA SANDI

Berita Lainnya:
7 Kebijakan Jika Ahok Jadi Gubernur
Ahok Bakal Copot 5 Pejabat DKI
Ahmad Dhani Tidak Mau Jokowi Jadi Presiden

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.

Baca Selengkapnya

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.

Baca Selengkapnya

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

30 September 2014

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.

Baca Selengkapnya