TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Perdagangan Daging Sapi DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengakui sulit membedakan antara daging celeng dan daging sapi. Perbedaannya, kata dia, tipis dari sisi warna, lemak, dan aroma. ”Kecuali kalau memang keseharian mengurusi daging, pasti dapat melihat,” katanya dalam pesan singkat kepada Tempo, Sabtu, 5 Juli 2014.
Ia mengatakan dari segi warna, biasanya daging celeng terlihat lebih pucat. Seratnya pun tidak sejelas daging sapi. Teksturnya pun cenderung lebih kaku dengan aroma khas. ”Sulit bagi masyarakat untuk membedakan,” katanya. (Baca: Pola Penyelundupan Daging Celeng Terus Berulang)
Paling yang bisa menjadi patokan masyarakat awam adalah tentang harga. Jika di bawah harga pasaran, patut dicurigai adalah daging celeng. Maka itu ia menganjurkan membeli daging di supermarket modern. “Lebih terjamin tidak oplosan,” katanya.
Senin malam, 30 Juni 2014, Badan Karantina Pertanian melakukan razia 4 ton daging celeng yang dibawa menggunakan truk dari Sumatera Selatan menuju Jakarta. Penangkapan dilakukan Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung wilayah kerja Bakauheni di Pelabuhan Bakauheni, Lampung. (Baca: Daging Celeng Beredar, YLKI Minta Aparat Aktif)
Berdasarkan data statistik Badan Karantina Pertanian, terjadi peningkatan jumlah penangkapan mengenai penyelundupan daging celeng. Selama enam bulan terakhir ditemukan 16 kali penyelundupan dengan volume 30.786 kilogram. Angka ini lebih tinggi daripada penangkapan sepanjang 2013. Tahun lalu tercatat hanya terjadi sebelas kali penangkapan penyelundupan celeng dengan volume 11.848 kilogram.
Untuk mencegah makin maraknya peredaran daging celeng, Sarman meminta pengetatan pintu masuk dapat difokuskan di Pelabuhan Bakauheni. Hal ini lantaran daging celeng diduga banyak berasal dari Sumatera.
Ia juga meminta pemerintah untuk aktif membuat aturan peredaran celeng. Musababnya tak bisa dipungkiri, daging celeng punya pasarnya tersendiri. "Di Indonesia kan juga ada yang mengkonsumsi itu," kata dia.
ANANDA PUTRI
Berita lainnya:
Dua Penggagas Obor Rakyat Jadi Tersangka
Spanduk Prabowo Sepanjang 3,5 Kilometer Melanggar
Korban Penculikan Buat Surat Terbuka untuk Jokowi
Berita terkait
Kementan Musnahkan 4.637 Ton Daging Celeng Ilegal Asal Palembang
23 Juli 2018
Penyelundupan daging celeng dilakukan dengan menyamarkannya dengan ditutup buah serta daun pisang.
Baca SelengkapnyaDitutup Pisang, Daging Celeng Diselundupkan dari Sumatera
23 Juli 2018
Kementan mengamankan daging celeng yang diselundupkan dari Sumatera ke Jawa.
Baca SelengkapnyaPolres Surakarta Hentikan Distribusi Daging Celeng 1,5 Ton
10 Juni 2017
Polresta Surakarta membongkar praktek distribusi daging celeng seberat 1,5 ton.
Baca SelengkapnyaJawa Barat Waspadai Peredaran Daging Celeng yang Dioplos Ayam
1 Juni 2017
Kadin Ketahanan Pangan dan Peternakan Jabar Doddy Firman mewaspadai peredaran daging celeng pasca terkuaknya praktek pengoplosan daging ayam di Bogor.
Baca SelengkapnyaPolda Jambi Sita 12 Ton Daging Beku Ilegal Asal Luar Negeri
10 Mei 2017
Polda Jambi menyita 12 ton daging beku ilegal senilai Rp 500 juta.
Baca SelengkapnyaPlt Bupati Aceh Tengah Ancam Penjual Bakso Babi
1 Februari 2017
Indikasi adanya bahan baku bakso terkontaminasi daging babi
ditemukan oleh Balai Veteriner Medan di Takengon.
Polda Kalimantan Timur Gagalkan Penyelundupan Daging Allana
1 Agustus 2016
Daging Allana adalah daging sapi dari India yang belakangan marak didatangkan ke Indonesia secara ilegal melalui Malaysia.
Baca SelengkapnyaPenyelundupan Daging Sapi Melonjak 10 Kali Lipat
30 Juni 2016
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan terjadi lonjakan penyelundupan atau impor daging ilegal dalam satu tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaKemenkeu Hibahkan 21,8 Ton Daging Sapi Hasil Sitaan
30 Juni 2016
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan daging yang disita tersebut berupa tetelan, leher, dan kaki sapi.
Baca SelengkapnyaJambi Musnahkan Empat Ton Daging Babi Ilegal
17 Juni 2016
Daging babi ilegal tersebut dimusnahkan dengan cara ditimbun pada lubang dalam yang kemudian disiram karbol di TPA Talang Gulo.
Baca Selengkapnya