Usulan Asumsi Energi Dalam RAPBN 2015 Disepakati  

Reporter

Kamis, 3 Juli 2014 20:17 WIB

Depo Pertamina. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah dan Komisi VII, Dewan Perwakilan Rakyat menyepakati sejumlah asumsi energi untuk diusulkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015. Untuk volume bahan bakar minyak bersubsidi, diusulkan sebesar 47-48,6 juta kilo liter. "Dari jumlah tersebut, volume premium sebesar 29,39-30,75 kiloliter, minyak tanah sebesar 0,85 juta kiloliter dan biodiesel mencapai 16,76-17 kiloliter," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, di Komplek Parlemen, Senayan, Kamis 3 Juli 2014.

Untuk lifting migas, kata Jero, dalam RAPBN 2015 akan diusulkan sebesar 2.065-2.130 Barels of Oil Equaivalent per Day (BOEPD). "Rinciannya terdiri dari lifting minyak bumi sebesar 830-870 barel per hari serta lifting gas bumi mencapai 1.235-1.260 BOEPD," ujarnya.

Lifting minyak bumi pada tahun depan, ditargetkan naik dibandingkan tahun ini. Dalam APBN 2014, lifting minyak bumi ditargetkan 820 barel per hari.

Adapun asumsi volume LPG 3 kilogram dalam RAPBN 2015 diperkirakan mencapai 5.766 juta ton. "Ada asumsi kenaikan volume LPG 3 kilogram sebesar 700 juta ton dari APBN Perubahan 2014 karena ada prediksi pertumbuhan rumah tangga baru dan usaha mikro pada 2015," kata Jero. Selain itu, kuota volume LGV dalam RAPBN 2015 ditargetkan mencapai 2.830 kiloliter.

Selain itu, dalam RAPBN 2015, subsidi untuk bahan bakar nabati (BBN) akan ditambah. "Total subsidi untuk BBN diusulkan mencapai Rp 6,4 triliun," katanya di Komplek Parlemen, Senayan, Kamis, 3 Juli 2014.

Jero mengatakan tambahan subsidi untuk BBN dalam APBN 2015 diusulkan Rp 1.500 per liter untuk Biodiesel dan Rp 2.000 per liter untuk Bietanol. Adapun kebutuhan BBN jenis Biodiesel diperkirakan sebesar 3,83 juta kilo liter dan kebutuhan bioetanol mencapai 335 ribu kilo liter. "Jadi kalkulasinya ialah subsidi untuk biodiesel mencapai Rp 5,75 triliun dan bioetanol yang membutuhkan subsidi hingga Rp 707 miliar," katanya.

Sementara itu, Jero juga memastikan bahwa subsidi untuk BBM seperti premium dan solar tidak ditambah anggaran subsidinya. Sehingga kata Jero, "Masih tetap pada harga Rp 6.500 per liter untuk premium dan Rp 5.500 per liter," katanya.

Adapun subsidi listrik dalam APBN 2015 diusulkan mencapai Rp 64-79 triliun. Angka subsidi tersebut sudah menyangkut asumsi pertumbuhan penjualan listrik 9 persen. Selain itu pemerintah juga sudah menghitung rencana pengendalian subsidi listrik dengan menaikkan tarif pada 2015 dengan skema berkala untuk golongan Industri Menengah I-3, Industri Besar I-4 serta Rumah Tangga di atas 1.300 VA maupun golongan Pemerintah P-2 di atas 200kVA.

Untuk Indonesia Crude Price (ICP) dalam RAPBN 2015 disepakati sebesar US$ 100-105 per barel. Namun, patokan harga tersebut diprotes oleh anggota Komisi VII DPR RI, Isma Yatun. Menurut Isma, asumsi harga ICP perlu diberi jarak harga untuk mengantisipasi kenaikan harga minyak dunia..

RAYMUNDUS RIKANG R.W


Berita Terpopuler

Buya Syafii Ngeri Lihat Kampanye Hitam ke Jokowi
Ahok Ditolak Masuk ke Masjid di Jakarta
Menteri Hidayat Usul Pajak Tas Hermes Dihapus
Jokowi-JK Banjir Dukungan Lewat Lagu
Diskriminasi, Muslim di Xinjiang Dilarang Berpuasa
Cerita Tiga Komedian Dukung Jokowi-JK Lewat Lagu




Berita terkait

SKK Migas Sebut akan Terus Mengawasi Komitmen Kerja Pasti Medco Energi di Blok Corridor

1 hari lalu

SKK Migas Sebut akan Terus Mengawasi Komitmen Kerja Pasti Medco Energi di Blok Corridor

SKK Migas akan terus memantau pelaksanaan komitmen kerja pasti di Blok Corridor yang dikelola PT Medco Energi International Tbk. (MEDC),

Baca Selengkapnya

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

2 hari lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

3 hari lalu

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

Ekonom senior Faisal Basri memprediksi dua sumber anggaran yang kemungkinan dapat dialihkan untuk mendanai makan siang gratis

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

4 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.

Baca Selengkapnya

16 PSN Baru akan Diteruskan Prabowo, Sektor Apa yang Mendominasi?

5 hari lalu

16 PSN Baru akan Diteruskan Prabowo, Sektor Apa yang Mendominasi?

Pemerintah menetapkan 16 PSN baru pada 2024 yang akan diteruskan pemerintahan Prabowo-Gibran. Sektor apa yang akan mendominasi?

Baca Selengkapnya

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

5 hari lalu

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

Chatib Basri menilai konflik yang terus-menerus di Timur Tengah berpotensi membuat defisit APBN hingga Rp 300 triliun.

Baca Selengkapnya

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

6 hari lalu

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

Wacana penambahan kementerian di pemerintahan Prabowo berpotensi membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)

Baca Selengkapnya

Apindo Usul Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat dan Perkotaan, Pengamat: Bikin Birokrasi Panjang, Bebani APBN

6 hari lalu

Apindo Usul Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat dan Perkotaan, Pengamat: Bikin Birokrasi Panjang, Bebani APBN

Pengamat kebijakan publik Univesitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengatakan tidak ada urgensi pembentukan Kementerian Perumahan Rakyat dan Perkotaan dalam pemerintah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya

Pemerintah Berencana Salurkan Makan Siang Gratis 3-5 kali Sepekan, Ekonom: Bisa Bebani APBN

6 hari lalu

Pemerintah Berencana Salurkan Makan Siang Gratis 3-5 kali Sepekan, Ekonom: Bisa Bebani APBN

Ekonom menaksir beban anggaran pemberian makan siang gratis beserta susu setara 4-5 persen belanja pemerintah pusat pada APBN 2025

Baca Selengkapnya

Cerita Pekerja Harian di Bendungan Sepaku Semoi IKN: Dibayar Rp 135 Ribu per Hari, Senang Melihat Kunjungan Menteri

8 hari lalu

Cerita Pekerja Harian di Bendungan Sepaku Semoi IKN: Dibayar Rp 135 Ribu per Hari, Senang Melihat Kunjungan Menteri

Sugianto, 30 tahun, sudah tiga tahun bekerja di proyek Bendungan Sepaku Semoi IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya