Sejumlah warga memperhatikan dua alat berat saat melakukan pembuatan waduk di Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (30/4). Minimnya anggaran yang dialokasikan untuk pembebasan lahan akan menghambat pembuatan waduk Brigif. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum menyebutkan momen menjelang Ramadan ini meningkatkan kecepatan pembebasan lahan. "Berpengaruh, karena mereka semua mau dibayar," kata Direktur Jenderal Bina Marga Djoko Murjanto seusai rapat kerja dengan Komisi Pekerjaan Umum Dewan Perwakilan Rakyat, Senin, 16 Juni 2014.
Ia menyebutkan pemerintah selalu mengeluarkan surat edaran kepada Tim Pengadaan Tanah untuk memanfaatkan momen Lebaran dengan maksimal. Selain itu, Djoko melanjutkan, direktorat jenderalnya sudah mengalokasikan uang yang bisa dicairkan kapan saja untuk pembayaran tanah.
Djoko mengungkapkan dana yang tersedia untuk pembebasan lahan saat ini Rp 300 miliar. Pembebasan lahan untuk jalan tol yang sudah dalam masa pembangunan biasanya mudah. Jalan Tol Depok-Antasari menjadi salah satu yang sudah dalam masa konstruksi.
Ia menjelaskan dana pembebasan lahan nantinya menjadi total Rp 1,5 triliun. Dana tersebut, Djoko menuturkan, bukanlah milik Badan Layanan Umum (BLU), tapi dikelola satuan kerja BLU. Ada uang di satuan kerja BLU, seperti bunga bank, yang dapat dimanfaatkan untuk land capping. Kementerian Keuangan pun sudah setuju.
Tol IKN Seksi 6A dan 6B Masih Tersandung Pembebasan Lahan
27 Februari 2024
Tol IKN Seksi 6A dan 6B Masih Tersandung Pembebasan Lahan
Kepala Satgas Pelaksanaan Pembangunan IKN Nusantara menyebut Pembangunan jalan bebas hambatan atau Jalan Tol Seksi 6A dan 6B masih terkendala pembebasan lahan.