Isu Proteksi dari Capres Tak Berarti Larang Asing

Selasa, 17 Juni 2014 05:09 WIB

Prabowo Subianto dan Jokowi saat debat calon presiden di Jakarta, 15 Juni 2014. ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO , Jakarta: Isu proteksi ekonomi yang diusung tiap calon presiden dinilai bukan berarti melarang sama sekali investor asing untuk datang ke Indonesia. Oleh karena itu, investor asing tak perlu khawatir terhadap rencana regulasi pemerintah baru tersebut.

Ekonom dari PT Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, menyatakan, dari debat calon presiden pada Ahad malam lau, baik Joko Widodo dan Prabowo Subianto ingin menasionalisasikan investasi Indonesia. “Artinya partisipasi pengusaha nasional diharapkan lebih banyak dibanding sekarang. Bukan tidak memperbolehkan asing sama sekali. Tujuannya bagus kok,” ujarnya ketika dihubungi, Senin, 16 Juni 2014.

Seperti diketahui, pada debat calon presiden kedua tersebut, kedua capres menyebutkan ingin memproteksi sejumlah sektor ekonomi. Secara khusus, Jokowi malah terang-terangan menyatakan ingin membuat barrier atau hambatan baik terhadap investor asing dalam menanamkan modalnya di dalam negeri ataupun dalam kegiatan perdagangan dengan Indonesia. (Baca: Cuit Netizen Soal TPID di Debat Capres)

Jokowi saat itu menyebutkan akan memberikan batasan-batasan itu terkait dengan segera direalisasikannya Masyarakatn Ekonomi ASEAN di tahun 2015. “Kepentingan barrier untuk regulasi jangan sampai menjadi peluang besar bagi mereka, di negara lain pun pasti ada barrier-nya,” tuturnya Ahad lalu.

Sementara itu, calon presiden lainnya, Prabowo Subianto, menyatakan batasan itu tak berarti menutup potensi masuknya investor asing. “Kami tidak anti investasi asing,” katanya. (Baca: Daftar Kata Favorit Prabowo-Jokowi di Debat Capres)

Ia juga secara blak-blakan mempersilakan investor asing untuk datang ke Indonesia. “Silakan Anda kaya dari Indonesia, kami tidak keberatan. Tetapi kami juga punya hak untuk membatasinya, khususnya untuk melindungi ekonomi rakyat Indonesia,” ucap Prabowo.

Lebih jauh, Lana mengungkapkan, bila kedua calon presiden menghendaki nasionalisasi bisnis atau bahkan menciptakan batasan-batasan tersebut, masih banyak pekerjaan rumah yang harus digarap pemerintah. “Pendidikan SDM Indonesia harus disiapkan mulai sekarang untuk membuat teknologi-teknologi canggih yang dapat melepaskan dominasi perusahaan asing,” katanya.

DEWI SUCI RAHAYU

Berita terpopuler:
Jokowi Dianggap Terlalu Banyak Mengulang KJP-KJS
Profil Penumpang Garuda yang Meninggal di Udara
Kemenhub Terima Laporan Kematian Penumpang Garuda

Berita terkait

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

30 hari lalu

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

Apple sudah berencana memproduksi iPhone di India dan MacBook di Thailand, guna melepas ketergantungan terhadap manufaktur Tiongkok.

Baca Selengkapnya

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

59 hari lalu

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

Presiden Vietnam tiba-tiba mengundurkan diri karena diduga terlibat korupsi, padahal baru setahun ia menjabat.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

4 Februari 2024

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan akan tertibkan investasi asing dan dalam negeri untuk selesaikan masalah ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Klasemen Sementara Sumber Modal Asing Terbesar di 2023: Singapura Kalahkan Cina

27 Desember 2023

Klasemen Sementara Sumber Modal Asing Terbesar di 2023: Singapura Kalahkan Cina

Modal asing yang masuk dari Januari hingga September 2023 mencapai Rp 1.053,1 triliun atau 75,2 persen. Klasemen sementara, Singapura kalahkan Cina.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan

25 Desember 2023

Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Mohammad Faisal mengatakan tren Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih akan berlanjut hingga tahun depan. Mengapa?

Baca Selengkapnya

Cak Imin Soal Investasi Asing: Jangan Malah Bikin Rugi

22 Desember 2023

Cak Imin Soal Investasi Asing: Jangan Malah Bikin Rugi

Gagasan cawapres nomor urut 1 soal investasi, soroti implementasi investasi asing agar tidak merugikan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Ungkap Investor Asing Masuk ke IKN Usai Upacara HUT RI 2024

7 Desember 2023

Bahlil Ungkap Investor Asing Masuk ke IKN Usai Upacara HUT RI 2024

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan investor asing akan masuk ke IKN pada pembangunan tahap 2 atau setelah upacara HUT RI 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua KPK Tersangka Dugaan Pemerasan, Pengamat: Investor Bisa Ragu Tanam Modal di IKN

23 November 2023

Ketua KPK Tersangka Dugaan Pemerasan, Pengamat: Investor Bisa Ragu Tanam Modal di IKN

Polda Metro Jaya menetapkan Ketua KPK Firli Bahuri sebagai tersangka dugaan pemerasan eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Bicara soal Ketahanan Rupiah di Tengah Ketidakpastian Global

22 November 2023

Kemenkeu Bicara soal Ketahanan Rupiah di Tengah Ketidakpastian Global

Per 22 November 2023, nilai tukar rupiah meningkat sebesar 0,11 persen menjadi Rp 14.425 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Chatib Basri Sebut Perlu Investasi Asing Rp 1.800 Triliun untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen

22 November 2023

Chatib Basri Sebut Perlu Investasi Asing Rp 1.800 Triliun untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan Indonesia perlu investasi asing sekitar Rp 1.800 triliun untuk mencapai target pertumbuhan 6 persen.

Baca Selengkapnya