TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Reliance Securities Tbk Nicky Hogan mengatakan pihaknya berhasil membukukan total pendapatan usaha lebih dari Rp 100 miliar. Kenaikan ini dipicu oleh nilai transaksi perdagangan saham yang meningkat sebanyak 73,53 persen menjadi Rp 33,39 triliun pada 2013. "Ini baru terjadi sepanjang sejarah," kata Nicky di gedung Reliance, Jakarta, Jumat, 13 Juni 2014.
Pada 2013, rata-rata nilai transaksi harian tercatat sebesar Rp 139,08 miliar. Peningkatan ini diikuti dengan kenaikan frekuensi transaksi dan volume lembar saham yang ditransaksikan. Frekuensi transaksi saham pada 2013 terjadi sebanyak 1,24 juta kali, atau naik 3,31 persen daripada tahun sebelumnya yang hanya 1,20 juta kali. (Baca juga : Investor Galau, IHSG Bergerak Fluktuatif)
Komisi transaksi perantara perdagangan efek menjadi kontribusi terbesar kenaikan pendapatan yang signifikan, yakni Rp 40,80 miliar pada 2013, atau naik 46 persen daripada 2012 yang hanya Rp 27,99 miliar. Namun pendapatan dari transaksi keuangan klien turun sekitar 40,33 persen menjadi Rp 22,12 miliar. Sedangkan pada 2012 mencapai Rp 31,05 miliar. Jasa penjaminan emisi dan penjualan efek juga mengalami penurunan sekitar 6,26 persen menjadi Rp 1,44 miliar.
Sementara itu, laba usaha juga melonjak cukup signifikan, yaitu sebesar Rp 55,95 miliar. Laba ini melonjak tajam sebanyak 80 persen dibanding 2012 yang hanya Rp 31,11 miliar. Laba bersih setelah pajak meningkat hampir 100 persen menjadi Rp 61,51 miliar pada 2013. "Karena fokus utama kami di pendapatan usaha. Walaupun punya izin penjaminan emisi, kami hanya ikut sebagai sindikasi," ujar Nicky. (Lihat juga : Defisit Perdagangan Melebar, IHSG Kemungkinan Lesu)
Menurut dia, keberhasilan ini dipicu oleh adanya pengawasan dan kontrol yang ketat di berbagai cabang Reliance. Keberhasilan beberapa kantor cabang dalam meningkatkan transaksi juga diikuti peningkatan nasabah online trading. Kontribusi perdagangan online meningkat 27,65 persen dari 1,86 triliun pada 2012 menjadi Rp 2,37 triliun pada tahun berikutnya.
DEWI SUCI RAHAYU
Terpopuler :
Pantura Disebut Proyek Abadi, Ini Kata PU
Jelang MEA, Hanya 124 Insinyur Lokal Diakui ASEAN
Proyek Gas Arun-Belawan Molor, Sumut Terpuruk
Berita terkait
IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global
8 hari lalu
IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58
Baca SelengkapnyaBI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini
16 hari lalu
BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
22 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSenin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus
53 hari lalu
BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.
Baca SelengkapnyaPekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Baca SelengkapnyaMicrosoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI
30 Januari 2024
Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaIsrael Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober
5 Desember 2023
Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas
Baca SelengkapnyaPotensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.
Baca SelengkapnyaBEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham
30 November 2023
Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.
Baca Selengkapnya2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun
26 Oktober 2023
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.
Baca Selengkapnya