TEMPO.CO, Jakarta - Bulog memastikan akan melakukan operasi pasar dan pasar murah sepanjang tahun. Hal ini berbeda dengan rencana Kementerian Perdagangan yang akan menggelar operasi pasar sebulan penuh mulai 22 Juni 2014 hingga mendekati Lebaran.
“Kami tidak perlu menunggu hingga Ramadan untuk melakukan operasi pasar,” ujar Direktur Utama Bulog Soetarto Ali Moesa ketika dihubungi Tempo, Kamis, 12 Juni 2014. (Baca: Ramadan, StokBeras Aman)
Ia mengungkapkan bahwa operasi pasar bisa dilakukan sepanjang tahun bila ada permintaan, baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. “Operasi pasar kami terus-menerus karena masalah distribusi biasanya sangat menghambat ketersediaan bahan pangan di daerah,” tuturnya.
Permintaan operasi pasar biasanya diajukan oleh sejumlah pemerintah daerah yang melihat adanya tanda-tanda paceklik, seperti curah hujan rendah dan hasil panen bahan pokok yang rendah. Berbeda dengan pasar murah yang menjual beras jenis premium dengan harga disubsidi pemerintah daerah, kata Soetarto, operasi pasar menjual beras jenis medium. (Baca: Pedagang: Belum Waktunya Operasi Pasar)
Saat ini stok beras mencapai 1,9 juta ton beras jenis medium dan 5.000 ton beras jenis premium. Selain itu, Bulog memiliki lebih dari 30 ribu ton gula pasir putih dan 280 ton daging sapi. “Untuk beras sendiri, ada lebih dari 600 titik (gudang penyimpanan) di seluruh Indonesia yang menampung beras ini, dengan kapasitas maksimal 4 juta ton,” kata Soetarto.
Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh
15 hari lalu
Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh
Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024