TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Perkumpulan Prakarsa Setyo Budiantoro menilai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1-5,15 persen yang ditetapkan pemerintah memang terasa tidak realistis.
Menurut dia, di tengah kondisi perlambatan ekonomi dunia yang masih dialami Amerika Serikat dan Cina kinerja ekspor dalam negeri dipastikan akan mengalami penurunan. “Ketika perekonomian AS dan Cina belum pulih, permintaan ekspor tentu juga akan berkurang,” katanya di Jakarta, Rabu, 11 Juni 2014.
Setyo menjelaskan Elnino dan cuaca kemarau panjang juga mengancam target pertumbuhan produksi beberapa komoditas pertanian seperti kelapa sawit, karet dan kopi. Suplai air yang tidak normal diyakini akan membuat tanaman terganggu dan menurunkan kapasitas produksi yang dimiliki oleh ketiga komoditas pertanian tersebut. “Kinerja ekspor kemungkinan juga terganggu Elnino dan kemarau panjang,” ujarnya. (Baca: Debat Capres, Kadin: Jokowi Lebih Mudah Dipahami)
Agar target pertumbuhan ekonomi tercapai, Setyo pun menyarankan pemerintah untuk fokus menangani sektor perekonomian yang mampu menyerap tenaga kerja, seperti pertanian. Alasannya, bila banyak lapangan pekerjaan yang tersedia, maka hal itu tentu akan berdampak pada meningkatnya permintaan konsumsi. “Sektor pertanian itu kunci untuk memicu pertumbuhan dan mendorong pemerataan ekonomi.”
Riset yang dilakukan Perkumpulan Prakarsa menyebutkan bila sektor pertanian dioptimalkan, maka akan ada 1,5 juta lapangan pekerjaan yang mampu tersedia. Secara kuantitatif, jumlah tersebut dapat menutupi kebutuhan impor bahan pokok sepanjang 2013 sebesar US$ 8,6 miliar.
MEGEL
Berita Terpopuler:
Tarif Listrik 6 Golongan Pelanggan Naik per 1 Juli
2025, 120 Juta Rakyat Indonesia Tak Punya Rumah
Anggaran Pensiun PNS Rp302 Miliar Tak Ada Laporan?
Utang Pemerintah Rp 2.652,10 Triliun
Tol Trans Jawa Rampung 2017
Berita terkait
Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia
4 jam lalu
Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.
Baca SelengkapnyaMenlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia
9 jam lalu
Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.
Baca SelengkapnyaLPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen
18 jam lalu
Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.
Baca Selengkapnya17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?
1 hari lalu
Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?
1 hari lalu
Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.
Baca SelengkapnyaEkonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat
3 hari lalu
Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.
Baca SelengkapnyaHadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja
5 hari lalu
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.
Baca SelengkapnyaBI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini
6 hari lalu
BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global
10 hari lalu
Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.
Baca SelengkapnyaPasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter
10 hari lalu
BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.
Baca Selengkapnya