Alasan Sumitomo Life Mau Digandeng BNI Life

Sabtu, 7 Juni 2014 07:48 WIB

BNI Life Insurance. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Bandung - Consultant Officer International Business Departmen Sumitomo Life Insurance, Hirokazu Todaka, mengatakan ada beberapa alasan pihaknya memilih BNI Life sebagai mitra join venture. Salah satunya adalah Sumitomo Life ingin menggejot potensi pasar Indonesia di bidang asuransi.

Selain itu, ada kemiripan antara budaya kerja yang diterapkan di BNI Life mirip dengan Sumitomo Life. "Visi BNI menjadi kunci mengapa kita setuju menjadi pemegang saham," ujar Hirokazu di Bandung, Jumat malam, 6 Juni 2014

Seperti diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyetujui PT BNI Life Insurance (BNI Life) untuk menggandeng Sumitomo Life Insurance (Sumitomo Life) sejak 11 Maret 2014. Sinergi ini akhirnya juga mendapatkan persetujuan dari Kementerian Hukum dan HAM pada 5 Mei 2014. (Baca: Jual Saham BNI Life, BNI Tunggu Investor Serius)

Dengan begitu, BNI Life kini memiliki dua pemegang saham yakni BNI dan Sumitomo Life. Aset BNI dan Sumitomo Life per Desember tahun lalu masing-masing tercatat sebesar Rp 386 triliun dan US$ 282,47 miliar atau sekitar Rp 3.326 triliun.

Sebelumnya, Direktur Utama BNI Life, Junaedy Ganie, menyebutkan masuknya
Sumitomo Life akan mendorong penerapan international best practice di perusahaan. Salah satunya dengan menerapkan produk asuransi unggulan di Jepang yang cocok dengan pasar Indonesia.

Sejumlah produk yang bakal dikembangkan terutama di bidang pendidikan, kesehatan, investasi, dan pensiun. Ke depan, BNI Life akan menjadikan lini bancassurance sebagai tulang punggung perusahaan. "Kami melihat bisnis di lini ini belum tereksploitasi secara maksimal," ujar Junaedy. (Baca: BNI Harapkan Rp 17 Miliar dari Asuransi)

BNI Life menjadi pemegang saham pengendali dengan memiliki saham mayoritas sebesar 60 persen. Dengan kerja sama ini, Junaedy yakin pertumbuhan usaha makin kencang dan ekuitas perusahaan makin kuat mencapai Rp 4,6 triliun saat ini.

Peningkatan modal ini juga menjadikan BNI Life masuk dalam lima perusahaan asuransi terbesar di Indonesia. Sebab, aset perusahaan juga tumbuh menjadi Rp 7,9 triliun. "Ini menjadikan BNI Life mampu memiliki stabilitas finansial jangka panjang," ujar Junaedy.

DEWI SUCI RAHAYU

Berita terpopuler:
Jero: Masyarakat Lihai Atasi Pembatasan BBM
Indonesia Ekspor Motor Yamaha R25 ke 16 Negara
Mengenal Do Not Call, Pembendung SMS Pengganggu

Berita terkait

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

7 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

9 hari lalu

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

HSBC Indonesia dan Allianz Life meluncurkan produk asuransi berbentuk warisan atau Premier Legacy Assurance untuk nasabah premiernya. Produk perencanaan warisan ini dikonsep sebagai solusi perlindungan sekaligus dukungan terhadap kehidupan keluarga nasabah yang sejahtera di masa depan.

Baca Selengkapnya

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

27 hari lalu

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

Apabila data yang diisi pada tiket tidak sesuai dengan identitas aslinya, maka penumpang Whoosh tersebut tidak ter-cover oleh asuransi.

Baca Selengkapnya

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

45 hari lalu

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

Prudential Indonesia menunjuk Tony Benitez sebagai CEO dan Presiden Direktur menggantikan Michellina Laksmi Triwardhany per 1 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

45 hari lalu

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

Putusan PTUN yang membatalkan keputusan OJK ihwal pencabutan izin usaha Kresna Life dinilai sebagai preseden buruk bagi industri keuangan.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

45 hari lalu

Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

OJK akan mengajukan banding atas kasusnya melawan Kresna Life.

Baca Selengkapnya

PTUN Batalkan Pencabutan Izin Usaha Kresna Life, Bagaimana Respons OJK dan Seperti Apa Kronologinya?

45 hari lalu

PTUN Batalkan Pencabutan Izin Usaha Kresna Life, Bagaimana Respons OJK dan Seperti Apa Kronologinya?

PTUN Jakarta mengabulkan gugatan Michael Steven ihwal pembatalan keputusan OJK mengenai pencabutan izin usaha Kresna Life. Bagaimana respons OJK?

Baca Selengkapnya

KPK Selidiki Korupsi di PT Taspen, Begini Modus Investasi Fiktif Ala Taspen Life

48 hari lalu

KPK Selidiki Korupsi di PT Taspen, Begini Modus Investasi Fiktif Ala Taspen Life

Dugaan korupsi di PT Taspen, Taspen Life dengan modus investasi fiktif menambah daftar panjang kasus penyelewengan dana asuransi di Indonesia

Baca Selengkapnya

Prudential Indonesia Luncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture, Targetkan Milenial dan Gen Z

22 Februari 2024

Prudential Indonesia Luncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture, Targetkan Milenial dan Gen Z

Prudential Indonesia pada awal tahun ini telah meluncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture. Produk ini merupakan perlindungan jiwa jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Thailand Luncurkan Jaminan Kesehatan untuk Turis Asing sampai Rp438 Juta

17 Februari 2024

Thailand Luncurkan Jaminan Kesehatan untuk Turis Asing sampai Rp438 Juta

Kompensasi turis di Thailand berdasarkan kasus, misalnya, jika kehilangan penglihatan atau cacat permanen, besarnya adalah Rp131 juta.

Baca Selengkapnya