Sierad Akan Fokus Usaha Makanan  

Reporter

Rabu, 4 Juni 2014 18:19 WIB

Pekerja sedang memotong kepala ayam di tempat pemotongan ayam modern Sierad Produce.Tbk, Bogor, (14/6).Tempat pemotongan ayam modern ini rata-rata memotong 55.000 ekor ayam setiap harinya dan di distribusikan untuk memenuhi kebutuhan daging ayam wilayah Jakarta dan sekitarnya.TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Emiten pakan ayam PT Sierad Produce Tbk akan lebih berfokus pada kegiatan usaha makanan olahan pada 2014. "Belanja modal akan difokuskan untuk membangun usaha makanan ayam olahan," kata Eko Sandjodjo kepada para wartawan di Jakarta, Rabu, 4 Juni 2014.

Eko mengatakan penjualan aset peternakan dilakukan untuk menunjang kegiatan pengolahan makanan berbahan dasar ayam tersebut. "Sumber daya manusia dari peternakan akan dipangkas dan dialokasikan untuk food," kata Eko.

Awi Tantra, Direktur Sierad, mengatakan akan ada pembelian tiga ribu lemari pendingin untuk menunjang distribusi dari makanan yang memiliki label Belfoods. "Kami mau beli tiga ribu pendingin yang masing-masing seharga Rp 3 juta," kata Awi.

Dia juga mengatakan belanja modal yang paling besar pada industri makanan tersebut ada pada distribusi dan periklanan. Hal itu dilakukan karena Belfoods menyasar konsumen secara langsung.

PT Belfoods Indonesia adalah anak usaha dari Sierad Produce yang dikonsolidasi sejak Oktober 2011. Entitas ini bergerak pada bidang industri pengolahan makanan beku. Sierad memiliki saham mayoritas sebesar 66,99 persen terhadap perusahaan ini.

HERMAWAN SETYANTO

Berita lain:

Tingkat Stres Karyawan Bank Tinggi
Penghentian Produksi Newmont Dilakukan Sepihak
Rupiah Merosot, Investor Lari ke Saham

Berita terkait

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

3 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

12 hari lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

21 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

26 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

58 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya