TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pembina Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Zumrotin K. Soesilo menilai tingkat stres karyawan jasa keuangan perbankan cukup tinggi. Kesimpulan itu ditemukan saat YLKI melakukan riset keluhan konsumen terhadap jasa keuangan.
“Ternyata, karena target nasabah yang diterapkan bank, semua karyawan bank mengaku stres kepada saya,” ujarnya saat ditemui setelah "Seminar Pengawasan Industri Jasa Keuangan Terintegrasi dan Perlindungan Konsumen, Selasa, 3 Juni 2014.
Keluhan stres itu selalu dikemukakan karyawan bank, baik di tingkat kantor pusat maupun kantor cabang pembantu. “Bahkan target ini juga yang menyebabkan para karyawan, khususnya bagian marketing, sikut-menyikut di bank yang sama,” kata Zumrotin. Menurut dia, jika telah membuat karyawannya stres, bank tersebut bisa dikatakan tidak sehat.
Keuntungan yang diterima perusahaan perbankan, menurut dia, tidak sesuai dengan pengorbanan karyawannya. Karyawan bagian marketing, misalnya, kerap menarik nasabahnya saat dia berpindah bank tempatnya bekerja. Selain itu, bagian marketing kerap meminta tolong kepada nasabah untuk membuka rekening tabungan agar targetnya tercapai.
Menurut dia, hal tersebut tidak akan berdampak besar bagi konsumen jasa keuangan. “Cuma ditarik-tarik oleh marketing. Tapi mereka bakal melakukan hal itu pada nasabah yang sudah dikenal,” katanya.
Berdasarkan data, YLKI menerima keluhan konsumen jasa keuangan yang meningkat pada tiga tahun terakhir. Lembaga yang didirikan pada 1973 itu menerima keluhan pelayanan jasa keuangan sebanyak 147 keluhan pada 2011, 174 keluhan pada 2012, dan 286 keluhan pada 2013. Jumlah tersebut disusul oleh keluhan pelayanan telekomunikasi sebesar 97 keluhan pada 2013.
Pada Mei 2014, Bank Mandiri mengganti sekitar 2.000 kartu ATM nasabah, menyusul kabar terjadinya pembobolan ATM bank tersebut. Penggantian kartu itu dilakukan lantaran para nasabah mendengar terjadi kejahatan perbankan di bank lain beberapa hari sebelumnya.
PERSIANA GALIH
Berita terpopuler:
Mari Pangestu Usulkan Visa Gratis ke Negara Muslim
Survei BPS: Orang Indonesia Ternyata Cukup Bahagia
Thailand Kompetitor Utama Indonesia Hadapi 2015
Berita terkait
Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI
15 jam lalu
Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.
Baca SelengkapnyaKepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM
23 jam lalu
Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.
Baca SelengkapnyaSamuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu
1 hari lalu
IHSG menutup sesi di level 7,328.1 atau +1,12 persen.
Baca SelengkapnyaBRI Regional Surabaya Buka Lowongan Kerja, Fresh Graduate Bisa Lamar
1 hari lalu
Bank BRI membuka rekrutmen Brilian Banking Officer Program (BPOP) Batch 2 tahun 2024 periode 15-22 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaSejak Akhir 2023, OJK Blokir 5.000 Rekening yang Terlibat Judi Online
5 hari lalu
OJK memblokir ribuan rekening yang berhubungan dengan judi online.
Baca SelengkapnyaMengenal Fitch Ratings dan BBB yang Diraih Bank Mandiri untuk Peningkatan Peringkat
7 hari lalu
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mendapatkan kenaikan peringkat pada level BBB dari lembaga internasional, Fitch Ratings. Apa artinya?
Baca SelengkapnyaHilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan
19 hari lalu
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit
19 hari lalu
Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.
Baca SelengkapnyaMeski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum
28 hari lalu
Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?
Baca SelengkapnyaOJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya
28 hari lalu
Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.
Baca Selengkapnya