BI: Kurs Rupiah 11.600-11.800 per Dolar AS  

Reporter

Selasa, 3 Juni 2014 17:32 WIB

Gubernur BI Agus Martowardojo. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan nilai tukar rupiah sepanjang tahun ini diperkirakan mencapai 11.600 hingga Rp 11.800 per dolar AS. Perhitungan bank sentral tersebut berdasarkan kondisi neraca transaksi berjalan yang terus mengalami tekanan sepanjang sembilan kuartal.

“Selain itu, juga disebabkan oleh kondisi global yang tak menentu. Kondisi transaksi berjalan sangat berperan terhadap nilai tukar,” kata Agus dalam rapat dengan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 3 Juni 2014.

Menurut Agus, pelemahan nilai tukar sudah terjadi sejak bank sentral Amerika Serikat (The Fed) mengumumkan akan mengurangi program stimulusnya sejak pertengahan tahun lalu secara bertahap. “Neraca perdagangan juga mempengaruhi kondisi nilai tukar. Kondisi defisit neraca perdagangan harus diperbaiki,” ujarnya.

Kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sejak beberapa hari lalu melemah. Kemarin, nilai tukar terdepresiasi 90 poin ke level 11.766 per dolar AS. Menteri Keuangan Muhamad Chatib Basri mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah dalam beberapa hari terakhir merupakan respon pasar terhadap defisit neraca perdagangan pada April 2014 sebesar US$ 1,9 miliar.

Ia menganalisis pelemahan juga disebabkan adanya kekhawatiran dalam pelaksanaan pemilihan presiden yang akan digelar pada 9 Juli mendatang. “Ada kekhawatiran terkait neraca perdagangan dan pilpres. Mudah-mudahan bulan depan neraca perdagangan akan membaik,” kata Chatib.

Menurut Chatib, defisit neraca perdagangan yang cukup besar pada triwulan II merupakan siklus tahunan. Pelebaran defisit juga akan terjadi pada neraca transaksi berjalan pada periode tersebut. “Untuk defisit transaksi berjalan saya yakin akan lebih baik dibanding triwulan II 2013,” katanya.

ANGGA SUKMA WIJAYA







Berita terpopuler:

Mari Pangestu Usulkan Visa Gratis ke Negara Muslim
Survei BPS: Orang Indonesia Ternyata Cukup Bahagia
Thailand Kompetitor Utama Indonesia Hadapi 2015







Advertising
Advertising





Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

2 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya