Investor Disarankan Hati-Hati Beli Saham HM Sampoerna

Reporter

Editor

Selasa, 15 Maret 2005 10:48 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Analis memperkirakan saham rokok HM Sampoerna (HMSP) masih akan menguat dalam jangka panjang. "Namun investor lebih baik berhati-hati dengan kemungkinan aksi ambil untung (profit taking) terhadap saham ini," kata analis Supra Surya Danawan, Hendra Bujang kepada Tempo, Selasa (15/3). Di samping, itu menurut Hendra, banyak juga investor yang sudah membeli saham HMSP di bawah harga saat ini, sehingga terbuka kemungkinan untuk menjual saham mereka.Harga saham HMSP melonjak tinggi kemarin akibat diakuisisinya PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk oleh Philip Morris Indonesia. Harga HMSP ditutup pada level Rp 10.450 kemarin (14/3), naik Rp 1.600 dari penutupan pada hari Kamis (10/3).Hendra juga mengatakan kenaikan harga HMSP akan berpengaruh juga terhadap saham GGRM (Gudang Garam). "Dan investor harus berhati-hati karena kalau saham HMSP naik terus, sedangkan GGRM tidak naik, maka orang akan membeli GGRM," kata Hendra. Lagipula, secara psikologis, investor akan mencari GGRM sebagai pembanding HMSP.Selain itu, nantinya price to earning ratio (PER) dan price to book value (PBV) GGRM pun akan lebih rendah daripada HMSP. Namun Hendra juga melihat untuk jangka panjang sampai tutup buku tahun ini, HMSP bisa saja mencapai level Rp 11-12 ribu.Akuisisi HMSP oleh Philip Morris diperkirakan analis sebagai win-win solution. Bagi Philip Morris, akuisisi ini dilakukan karena prospek HMSP yang bagus. Potensi pasar HMSP masih punya prospek tinggi. "Selain itu Philip Morris melihat nilai tambah HMSP sebagai perusahaan yang sehat dengan good corporate governance," kata Hendra.Bagi HMSP sendiri, akuisisi oleh Philip Morris dapat dijadikan langkah awal HMSP untuk bermain di pasaran internasional di luar Asia. Secara umum, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini masih akan menguat. Namun investor tetap harus berhati-hati dengan kemungkinan aksi ambil untung. "Karena pasar sudah menunjukkan gejala over bought yang mungkin akan diikuti dengan kondisi jenuh beli," kata Hendra.Pergerakan indeks hari ini akan berada pada kisaran 1.100-1.150. Indeks kemarin ditutup menguat 15,435 poin menjadi 1.123,482.Rekomendasi saham untuk aksi beli antara lain saham rokok yaitu HMSP dan GGRM; saham perbankan seperti BNGA (Bank Niaga); saham properti seperti DILD (Dharmala Intiland) dan JIHD (Jakarta International Hotel & Development); serta saham telekomunikasi TLKM (Telekomunikasi Indonesia).Saham telekomunikasi lainnya, ISAT (Indosat) direkomendasikan ditahan atau dijual. Saham perkebunan seperti AALI (Astra Agro Lestari) dan LSIP (PP London Sumatra) pun direkomendasikan untuk dijual.Saham pertambangan seperti BUMI (Bumi Resources), ANTM (Aneka Tambang (Persero)), INCO (International Nickel Indonesia), dan MEDC (Medco Energi International) direkomendasikan untuk disimpan. Fanny Febiana

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

2 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

5 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

6 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

7 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

9 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

9 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

9 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya