Siasat Pabrik Rokok Agar Tak Ada PHK  

Selasa, 20 Mei 2014 16:43 WIB

Sejumlah pengunjung menyaksikan koleksi rokok di Museum Kretek, Kudus, Jateng, (17/5). Museum yang berdiri sejak 1986 yang berisi sejarah munculnya kretek di Kudus tersebut juga merupakan satu-satunya museum kretek di dunia. ANTARA/ Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Surakarta - Industri rokok harus memutar otak dalam mengeluarkan sejumlah jurus agar tetap beroperasi seiring makin tak kondusifnya iklim usaha industri tersebut. Pimpinan cabang Serikat Pekerja Rokok, Tembakau, Makanan, dan Minuman Surakarta, Ahmad Yasir, menyatakan salah satu opsi yang diambil sejumlah industri rokok agar bisa bertahan adalah dengan mulai mengurangi jumlah pekerjanya.

Solusi yang diambil industri rokok lainnya, kata Achmad, adalah dengan menggilir jadwal masuk kerja, sehingga tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK). “Seminggu masuk, seminggu libur. Jadi, tidak ada pekerja yang dikeluarkan,” tuturnya, Selasa, 20 Mei 2014.

Strategi lainnya agar industri rokok tetap bertahan yaitu dengan melakukan efisiensi keuangan dan mengurangi biaya operasional. Hal-hal tersebut dilakukan jika industri merasa masih bisa mencatatkan keseimbangan antara pendapatan dan biaya operasional. “Jika terus merugi, untuk apa tetap beroperasi. Lebih baik ditutup sekalian,” ujar Achmad. (Baca: Sampoerna Beralih ke Kretek Mesin, CT Anggap Wajar)

Pernyataan tersebut merespons pengumuman penutupan pabrik rokok milik PT HM Sampoerna Tbk di Lumajang dan Jember, Jawa Timur, akhir pekan lalu. Perusahaan itu bakal merumahkan 4.900 karyawannya per 1 Juni 2014. (Baca: Konsumsi Rokok Kretek Terus Turun)

Juru bicara HM Sampoerna, Maharani Subandhi, mengatakan langkah itu dilakukan akibat menurunnya pasar produk sigaret kretek tangan (SKT). Tahun lalu, volume penjualan SKT turun 13 persen dan pada kuartal pertama tahun ini turun lebih dalam, yakni 16,1 persen.

Nah, penutupan pabrik rokok tersebut dinilai Achmad bakal berdampak pada industri rokok lainnya, khususnya yang berskala kecil. Saat ini terdapat sembilan pabrik rokok skala kecil dan menengah di eks Karesidenan Surakarta yang terdaftar di Serikat Pekerja Rokok, Tembakau, Makanan, dan Minuman Surakarta.

Namun masih ada sejumlah pabrik rokok lain yang tidak terdaftar. Pasalnya, bila ditotal, ada 23 pabrik rokok skala kecil sampai besar di eks Karesidenan Surakarta berdasarkan data Bea dan Cukai. Dua di antaranya termasuk pabrik besar, yakni milik Sampoerna di Klaten dan milik Gudang Garam di Sragen.

Achmad juga menyayangkan, bila semakin banyak pabrik rokok yang tutup, bakal menimbulkan lebih banyak angka pengangguran. Sebab, secara karakteristiknya, pabrik rokok termasuk industri padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja.

UKKY PRIMARTANTYO

Berita terpopuler:
Jadi Cawapres, Ini Daftar Kebijakan Kontroversi JK
Profil Wisnu Tjandra, Bos Artha Graha yang Hilang
Inanike, Pramugari Garuda yang Salat di Pesawat

Berita terkait

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

3 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

49 hari lalu

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.

Baca Selengkapnya

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

50 hari lalu

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

50 hari lalu

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

50 hari lalu

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Punya Kedekatan dengan Industri Rokok

51 hari lalu

Jokowi Disebut Punya Kedekatan dengan Industri Rokok

Jokowi sempat ogah membahas masalah rokok bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Disebut punya kedekatan dengan industri rokok.

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

17 Januari 2024

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

Sekarang, sudah banyak orang yang menjual iPhone bekas. Sebelum membeli, sebaiknya cek IMEI iPhone apakah terdaftar atau tidak.

Baca Selengkapnya

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

9 Januari 2024

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan bakal memanggil Kementerian Perindustrian dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS).

Baca Selengkapnya

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

28 Desember 2023

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

Ekonom Indef Riza Annisa Pujarama mengatakan ada ketimpangan realisasi investasi di sektor industri pengolahan.

Baca Selengkapnya