Pabrik Sampoerna Tutup, Usaha Parkir Bangkrut  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Senin, 19 Mei 2014 04:59 WIB

Ribuan pekerja Plant Kunir PT HM Sampoerna di Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang keluar dari pintu gerbang usai menerima pengumuman penutupan pabrik Sigaret Kretek Tangan (16/5). Plant Kunir resmi tidak produksi SKT hari ini. TEMPO/David Priyasidharta

TEMPO.CO, Lumajang - Pemutusan hubungan kerja sekitar 2.700 karyawan Plant Kunir Sigaret Kretek Tangan (SKT) milik PT HM Sampoerna berimbas langsung pada usaha jasa penitipan motor di sekitar pabrik yang berada di Desa Kunir Kidul, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang. Tidak ada lagi sepeda motor yang dititipkan di sejumlah tempat penitipan di sekitar lokasi pabrik yang ditutup pada Jumat, 16 Mei 2014 lalu.

"Ada tujuh tempat parkir di sekitar lokasi pabrik ini," kata Yayuk, 37 tahun, salah satu pengelola usaha jasa penitipan sepeda motor di Desa Kunir Kidul, Ahad, 18 Mei 2014. Yayuk mengelola tempat penitipan sepeda motor di halaman rumah seluas kurang lebih 1.000 meter persegi. Usaha jasa penitipan motor ini berdiri sejak awal Plant Kunir diluncurkan pada Juli 2012. Setiap hari kurang lebih 200 sepeda motor pekerja harian dan borongan tetap dititipkan di tempat usahanya tersebut. "Ada dua shift, pagi dan sore. Setiap shift kurang lebih 100 sepeda motor dititipkan," ujar dia.

Dia mengatakan setiap hari bisa meraup uang sedikitnya Rp 100 ribu dari usaha penitipan motor tersebut. "Setiap motor ditarik seribu rupiah," katanya. Setelah pabrik ditutup Jumat, 16 Mei 2014 lalu, praktis tidak ada lagi motor yang dititipkan. "Artinya enggak ada pendapatan lagi," kata Yayuk. Padahal, kata Yayuk, dirinya sempat mengeluarkan uang sebesar Rp 4,8 juta untuk biaya pembuatan atap parkiran," kata Yayuk. Perbaikan atap baru dilakukan setelah Lebaran 2013. "Sedih, tapi gimana lagi," kata Yayuk.

Sebelum membuka usaha penitipan motor, Yayuk bekerja di industri pembuatan dupa. "Sudah biasa dengan sebelum ada pabrik. Ketika pabrik tutup, ya enggak ada masalah," ujarnya. Pabrik SKT Plant Kunir Lumajang resmi berhenti berproduksi sejak Jumat, 16 Mei 2014. Pihak manajemen perusahaan langsung mengumumkan bahwa pabrik tidak lagi berproduksi sejak Jumat, 16 Mei 2014 ini di hadapan ribuan buruh harian dan borongan tetap.

Keputusan perusahaan menghentikan produksi SKT ini diumumkan di Plant Kunir Lumajang sekitar pukul 09.00 WIB. Ribuan pekerja harian dan borongan tetap ini dikumpulkan di area produksi dan diberikan pengarahan. Setiap buruh juga mendapat selembar kertas berisi pengumuman seputar berhentinya proses produksi SKT ini. Dalam selebaran yang dibagikan itu juga menyebutkan ihwal pemberhentian hubungan kerja yang efektif berlaku pada 1 Juni 2014 mendatang.

DAVID PRIYASIDHARTA

Berita Terpopuler:
Aburizal-Pramono Edhie Tunda Kemenangan Jokowi

Pendamping Jokowi Baru Akan Dideklarasikan Senin

Tantri Kotak: Husein Masuk Grand Final Itu Kejutan

Masuk Senayan, Dave Laksono Incar Komisi I







Berita terkait

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

7 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

12 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

13 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

27 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

30 hari lalu

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.

Baca Selengkapnya

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

41 hari lalu

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

45 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

56 hari lalu

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

56 hari lalu

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.

Baca Selengkapnya

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

5 Maret 2024

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.

Baca Selengkapnya