Analis Perkirakan Tiga Skenario Indeks pada Tahun Politik
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Riset PT Panin Sekuritas, Purwoko, memperkirakan sikap pelaku pasar masih akan cenderung menunggu atau wait and see akan pengumuman pasti pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. “Karena tak mau menanggung risiko kerugian, pelaku pasar menunda terlebih dahulu tindakan mengakumulasi kepemilikan saham dalam jumlah yang massif,” ujarnya ketika dihubungi, Rabu, 14 Mei 2014.
Pernyataan ini menanggapi peta persaingan dalam pemilihan presiden dan wakil presiden pada Juli mendatang. Setelah Jokowi yang diusung sebagai calon presiden dari koalisi PDI Perjuangan, kemarin pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dipastikan maju menjadi calon presiden dan wakil presiden yang diusung koalisi Partai Gerindra. (Baca: Prabowo-Hatta Klaim Direstui SBY)
Meskipun begitu, ia meminta pelaku pasar untuk memperhatikan saham-saham lapis kedua (second line). Saham-saham berkapitalisasi besar (blue chip) yang tak kunjung mendatangkan keuntungan, menurut dia, menjadi alasan utama pelaku pasar sebaiknya beralih pada saham lapis kedua. “Mungkin inilah waktunya mengoleksi saham second line,” tuturnya.
Indeks Dow Jones yang ditutup menguat 0,12 persen ke level 16,715,44 diyakini akan memberi sentimen positif pergerakan bursa saham regional, termasuk laju IHSG. Namun demikian, sikap pelaku pasar yang terus mencermati perkembangan pilpres diperkirakan masih akan membuat indeks bergerak fluktuatif. Ada kemungkinan laju indeks terbatas pada kisaran level 4.900–4.940.