Boediono Sebut Dana Talangan Century Tentatif  

Jumat, 9 Mei 2014 12:51 WIB

Wapres Boediono sebelum memberi kesaksian dalam sidang lanjutan kasus Bank Century di Pengadilan Tipikor, Jakarta Selatan (9/5).TEMPO/Dhemas Reviyanto.

TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi mencecar mantan Gubernur Bank Indonesia Boediono soal membengkaknya kebutuhan dana talangan untuk Bank Century. Dana talangan untuk Bank Century yang diajukan ke Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) semula Rp 632 miliar, tapi kemudian membengkak menjadi Rp 6,76 triliun. (Baca juga: Sidang Century, Boediono: Itu Suara Ibu Miranda)

"Dalam krisis, penghitungan kebutuhan untuk menutup atau menyelamatkan itu tentatif. Tergantung berapa orang yang mau mengambil uang," kata Boediono ketika bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat, 9 Mei 2014. Boediono bersaksi untuk terdakwa Budi Mulya, mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia.

Semula, Bank Indonesia menghitung, agar rasio kecukupan modal Bank Century mencapai 8 persen sesuai ketentuan minimal, dibutuhkan suntikan modal sebesar Rp 1,77 triliun. Namun Sekretaris KSSK Raden Pardede mengusulkan agar jumlah tersebut diubah menjadi Rp 632 miliar agar Ketua KSSK sekaligus Menteri Keuangan ketika itu, Sri Mulyani Indrawati, setuju memberikan dana talangan. (Baca: Sidang Century, Boediono Dengarkan Rekaman Rapat)

Akhirnya malah dana talangan sebesar Rp 6,76 triliun digelontorkan secara bertahap sejak 24 November 2008 hingga 24 Juli 2009. Selain mendapat dana talangan, bank hasil merger Bank CIC, Bank Pikko, dan Bank Danpac ini juga sempat mendapat fasilitas pinjaman jangka pendek (FPJP) dari Bank Indonesia sebesar Rp 689 miliar.

Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan negara diperkirakan merugi Rp 689 miliar dalam kebijakan FPJP dan Rp 6,76 triliun akibat penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik. (Baca: KPK Imbau Boediono Jujur Soal Century)

BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE




Terpopuler
Persib Vs Persija, Viking dan The Jak Tawuran
Ahok Puji Suspensi Bus Scania Empuk
Ini Dia Kesalahan Pertama Van Gaal kepada MU
Berapa Kekayaan Bupati Bogor Rachmat Yasin?
Peserta UN Asal Bali Bunuh Diri, Tweeps Berduka

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

57 menit lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya