TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Austria hari ini meneken nota kesepahaman dengan pemerintah Indonesia yang diwakili Kementerian Perhubungan untuk menjalin kerja sama dalam sektor transportasi. Dalam kunjungannya ke kantor Kementerian Perhubungan, pemerintah Austria juga membawa pengusahanya ke Indonesia.
"Hari ini, kami membawa 25 perusahaan Austria untuk ikut dalam rombongan saya," kata Menteri Inovasi dan Teknologi Austria Doris Bures saat ditemui di kompleks Kementerian Perhubungan, Senin, 5 Mei 2014.
Doris Bures mengatakan pengusaha yang datang bersama delegasi Austria tidak hanya berasal dari sektor transportasi. Pemerintah Austria juga menggandeng perusahaan dari sektor lain, seperti industri, yang bergerak dalam sistem navigasi dan hydropower plant company. (Baca: Jalur KA Sentra Industri-Pelabuhan Selesai 2007)
Menurut Doris, Austria dan Indonesia telah memiliki hubungan kerja sama yang baik dan kuat. Hubungan kerja sama tersebut tidak terlepas dari kemiripan Australia dengan Indonesia dalam keberagaman sejarah dan kebudayaan. Dengan kelebihan dalam sektor teknologi, Austria akan menularkan pengalamannya dalam mengelola mobilitas transportasi kepada Indonesia. "Indonesia adalah pasar yang sangat penting bagi kita dan kita kan juga sudah bersahabat lama," ujarnya.
Selain itu, dia juga mengatakan pembangunan demografi Indonesia terus berkembang seiring dengan berkembangnya jumlah populasi masyarakat. Menurut dia, pembangunan demografi akan menjadi isu transportasi penting. Pasalnya, transportasi merupakan kebutuhan masyarakat dan industri. (Baca: Infrastruktur Pelayaran Nasional Perlu Dibenahi)
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.