TEMPO.CO, Jakarta - Ketidakpastian pasangan koalisi calon presiden dan wakil presiden dikhawatirkan mengganggu kinerja perdagangan saham bursa saat ini. Ekonom dari Universitas Indonesia, Lana Soelistianingsih, mengatakan saat ini pelaku pasar masih mengamati siapa saja paket calon presiden-wakil presiden yang akan bertarung 9 Juli mendatang.
"Kalau pasar (pelaku) inginnya segera ada kejelasan, sehingga sentimen pasar diharapkan positif," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat, 2 Mei 2013. (Baca: Pilpres Masih Jadi Sentimen Positif Indeks)
Ketidakmampuan partai politik (parpol) peserta pemilu legislatif 9 April lalu meraih dukungan di atas 20 persen, menyebabkan pelaku pasar sangat hati-hati dalam berivestasi. "Mereka lebih banyak menahan diri, sambil menunggu perkembangan selanjutnya," kata dia.
Ia mencontohkan, kabar keretakan kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) soal dukungan pencapresan Ketua Dewan Pembinan Partai Indonesia Raya (Gerindra) sempat membuat geliat rupiah melambat. "Siapa calon yang maju jelas berpengaruh terhadap sentimen pasar," ujarnya.
Saat ini, lanjut dia, pergerakan pasar di lantai bursa masih terbilang landai, meskipun kinerja perdagangan dalam negeri tengah positif dengan surplusnya nilai ekspor bulan lalu. Ia berharap, agar pasangan koalisi yang maju, mampu memberikan sentimen positif terhadap pasar. "Secara fundamen memang pasar tengah mendukung, namun secara sentimen tetap menunggu siapa yang akan maju," ujarnya.
Seperti diketahui proses pencarian pasangan koalisi capres-cawapres antarparpol masih berlangsung alot. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang diprediksi memenangi pemilu legislatif masih belum menemukan calon wakil presiden.
JAYADI SUPRIADIN
Berita lain:
Buruh Perusahaan Prabowo Tagih Tunggakan 4 Bulan Gaji
Dosa Hary Tanoesoedibjo pada Hanura
5 Kebiasaan yang Menyebabkan Perut Buncit
Sri Mulyani Tegur Boediono Soal Century
NasDem: Jokowi itu Produk Lokal
Terungkap, Moyes Kecewa Berat pada Bintang MU Ini
Berita terkait
IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global
15 jam lalu
IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58
Baca SelengkapnyaBI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini
9 hari lalu
BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
14 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSenin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus
46 hari lalu
BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.
Baca SelengkapnyaPekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Baca SelengkapnyaMicrosoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI
30 Januari 2024
Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaIsrael Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober
5 Desember 2023
Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas
Baca SelengkapnyaPotensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.
Baca SelengkapnyaBEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham
30 November 2023
Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.
Baca Selengkapnya2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun
26 Oktober 2023
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.
Baca Selengkapnya