Ketidakpastian Koalisi Capres Bakal Koreksi Pasar  

Reporter

Sabtu, 3 Mei 2014 06:27 WIB

Grafik pergerakkan perdagangan saham. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketidakpastian pasangan koalisi calon presiden dan wakil presiden dikhawatirkan mengganggu kinerja perdagangan saham bursa saat ini. Ekonom dari Universitas Indonesia, Lana Soelistianingsih, mengatakan saat ini pelaku pasar masih mengamati siapa saja paket calon presiden-wakil presiden yang akan bertarung 9 Juli mendatang.

"Kalau pasar (pelaku) inginnya segera ada kejelasan, sehingga sentimen pasar diharapkan positif," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat, 2 Mei 2013. (Baca: Pilpres Masih Jadi Sentimen Positif Indeks)

Ketidakmampuan partai politik (parpol) peserta pemilu legislatif 9 April lalu meraih dukungan di atas 20 persen, menyebabkan pelaku pasar sangat hati-hati dalam berivestasi. "Mereka lebih banyak menahan diri, sambil menunggu perkembangan selanjutnya," kata dia.

Ia mencontohkan, kabar keretakan kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) soal dukungan pencapresan Ketua Dewan Pembinan Partai Indonesia Raya (Gerindra) sempat membuat geliat rupiah melambat. "Siapa calon yang maju jelas berpengaruh terhadap sentimen pasar," ujarnya.

Saat ini, lanjut dia, pergerakan pasar di lantai bursa masih terbilang landai, meskipun kinerja perdagangan dalam negeri tengah positif dengan surplusnya nilai ekspor bulan lalu. Ia berharap, agar pasangan koalisi yang maju, mampu memberikan sentimen positif terhadap pasar. "Secara fundamen memang pasar tengah mendukung, namun secara sentimen tetap menunggu siapa yang akan maju," ujarnya.

Seperti diketahui proses pencarian pasangan koalisi capres-cawapres antarparpol masih berlangsung alot. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang diprediksi memenangi pemilu legislatif masih belum menemukan calon wakil presiden.

JAYADI SUPRIADIN

Berita lain:

Buruh Perusahaan Prabowo Tagih Tunggakan 4 Bulan Gaji
Dosa Hary Tanoesoedibjo pada Hanura
5 Kebiasaan yang Menyebabkan Perut Buncit
Sri Mulyani Tegur Boediono Soal Century
NasDem: Jokowi itu Produk Lokal
Terungkap, Moyes Kecewa Berat pada Bintang MU Ini

Berita terkait

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

15 jam lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

9 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

14 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

46 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya