“APBN-P Dapat Dimajukan Setelah Ada Keputusan DPR dan Presiden”

Reporter

Editor

Rabu, 2 Maret 2005 15:18 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Dirjen Anggaran Departemen Keuangan, Achmad Rohjadi mengungkapkan, pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2005 dapat dimajukan waktunya, setelah mendapat keputusan bersama antara DPR dan presiden. Seperti diketahui, DPR akan meminta kepada pemerintah untuk memajukan APBN-P tahun 2005 sebelum kenakan bahan bakar minyak (BBM) atau sebelum semester pertama berakhir. Pemerintah telah menaikkan harga BBM yang berlaku per 1 Maret 2005.Menurut Ruchjadi, Pasal 27 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang APBN disebutkan bahwa mekanisme APBN-P baru dapat dilakukan setelah semester pertama tahun 2005 atau pada Juli. “Jadi, kalau berbicara tentang APBN-P, menurut UU, belum waktunya karena belum satu semester,” kata Ruchjadi kepada wartawan di gedung DPR, Jakarta hari ini/Karena itu, untuk memajukan pembahasan APBN-P, DPR dan pemerintah harus membuat suatu aturan (baru) agar tidak menyalahi undang-undang. “Tentu saja dengan menyesuaikan kerja DPR, karena pada 25 Maret DPR akan reses,” ujarnya. Sementara itu, berkaitan dengan antisipasi defisit APBN 2005, Ruchjadi mengatakan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan pemerintah, yaitu dengan melakukan pinjaman dari dalam atau luar negeri, menerbitkan obligasi, pinjaman negara donor, menjual aset-aset negara, serta mengambil tabungan yang ada di Sisa Anggaran Langsung (SAL). Sedangkan soal pos dana kompensasi, dia menambahkan, dana kompensasi sebesar Rp 10,5 triliun akan diambil dari pemotongan subsidi BBM dari Rp 60,1 triliun menjadi Rp 39,8 triliun. “Dari dana yang ada direalokasi, tapi saya tidak bisa menyebutkan secara detail,” katanya. Evy Flamboyan b>- Tempo

Berita terkait

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Kondisi Ekonomi Indonesia Masih Aman

23 November 2023

Kondisi Ekonomi Indonesia Masih Aman

Ketua Komite Tetap Perpajakan Bidang Kebijakan Fiskal dan Publik Kadin Indonesia, Siddhi Widyaprathama, mengatakan, di penghujung 2023 ini kondisi perekonomian di Indonesia masih aman, meski ditengah gejolak yang terjadi dunia.

Baca Selengkapnya

DPR Setujui Pergeseran Anggaran Kemendikbud 2023 Rp1,37 Triliun

16 Juni 2023

DPR Setujui Pergeseran Anggaran Kemendikbud 2023 Rp1,37 Triliun

Pengalihan anggaran disetujui DPR akan digunakan untuk membiayai Program PAUD dan wajib belajar 12 tahun melalui Program Indonesia Pintar jenjang SD.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: APBN hingga Akhir Maret 2023 Masih Surplus Rp 128,5 Triliun

17 April 2023

Sri Mulyani: APBN hingga Akhir Maret 2023 Masih Surplus Rp 128,5 Triliun

Sri Mulyani mengatakan posisi APBN sampai dengan akhir Maret 2023 masih mengalami surplus Rp 128,5 triliun atau 0,61 persen dari PDB.

Baca Selengkapnya

APBN April Surplus Rp 103,1 Triliun, Sri Mulyani: Baliknya Cepat Sekali

23 Mei 2022

APBN April Surplus Rp 103,1 Triliun, Sri Mulyani: Baliknya Cepat Sekali

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan APBN hingga April 2022 mengalami surplus Rp 103,1 triliun atau 0,58 persen terhadap PDB.

Baca Selengkapnya

APBN Surplus Rp 103,1 T, Sri Mulyani Beberkan Realisasi Belanja hingga April

23 Mei 2022

APBN Surplus Rp 103,1 T, Sri Mulyani Beberkan Realisasi Belanja hingga April

Sri Mulyani mengatakan pemerintah menghabiskan anggaran Rp 750,5 triliun atau 27,7 persen dari total APBN 2022.

Baca Selengkapnya

Ingin Berinvestasi? Dua Hari Lagi Ada Lelang SUN Rupiah

12 Juli 2020

Ingin Berinvestasi? Dua Hari Lagi Ada Lelang SUN Rupiah

Pemerintah akan melakukan lelang Surat Utang Negara (SUN) dalam mata uang rupiah untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2020.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Belanja Negara 73,1 Persen dari APBN

18 November 2019

Sri Mulyani Sebut Realisasi Belanja Negara 73,1 Persen dari APBN

Sri Mulyani mengatakan realisasi belanja negara baru 73 persen dari APBN.

Baca Selengkapnya

Anggaran Mobil Dinas Menteri Sudah Masuk DIPA Kemsetneg 2019

23 Agustus 2019

Anggaran Mobil Dinas Menteri Sudah Masuk DIPA Kemsetneg 2019

Pengadaan mobil dinas menteri terakhir dilakukan pada tahun 2005 dan 2009.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Migas Negara Diperkirakan Cukup Penuhi Subsidi Energi

29 Juli 2018

Pendapatan Migas Negara Diperkirakan Cukup Penuhi Subsidi Energi

Pemerintah yakin kelebihan pendapatan minyak dan gas bumi (migas) negara (windfall profit) dapat menutupi kebutuhan subsidi energi

Baca Selengkapnya