TEMPO.CO, Jakarta - Perencana keuangan, Ligwina Poerwo Hananto, membantah tuduhan Ferdi Hasan bahwa dirinya memiliki saham di Panen Mas dan menerima komisi dari Global Trades International Syariah (GTIS). Namun, dia menolak memberikan penjelasan dengan alasan pertimbangan kerahasiaan data klien. (Baca: Kerugian Ferdi Hasan dari GTIS sampai Kayu Jati)
Dia menjelaskan, tugas utama perencana keuangan independen adalah menyampaikan edukasi keuangan serta jasa rencana keuangan bagi para klien. "Perencana keuangan bekerja berdasarkan kontrak kerja yang sudah disepakati klien," kata Ligwina kepada Tempo, Selasa, 15 April 2014. Pemilik Quantum Magna Financial ini menegaskan, sebagai perencana keuangan independen, dirinya tidak menjual produk.
Sebaliknya, yang dilakukan, kata dia, adalah memperkenalkan klien kepada pihak ketiga untuk membantu memperoleh informasi produk dari tangan pertama. Pihak ketiga ini bisa berupa bank, asuransi, manajer investasi, sekuritas, koperasi, bisnis, dan properti. "Dalam perjanjian kerja disebutkan klien menanggung risiko.”
Klien dan perencana, Ligwina melanjutkan, membahas bersama pilihan-pilihan yang akan dimasukkan dalam rencana keuangan. Sementara itu, keputusan penggunaan produk sepenuhnya ada pada klien. "Tidak pernah ada paksaan dalam bentuk apa pun."
Sebelumnya, pembawa acara kondang Ferdi Hasan melaporkan Ligwina Hananto ke Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya atas kasus penipuan. Ligwina dilaporkan atas dua kasus investasi bodong di dua perusahaan, Panen Mas dan Trimas. (Baca:Lemah, Pengawasan Investasi Bodong)
Di Panen Mas, kata Ferdi, Ligwina ternyata memiliki saham 30 persen. Sedangkan dalam soal Trimas, Ligwina dilaporkan bersama rekannya, Yoga Dendawancana. Ferdi memutuskan melapor ke Polda Metro Jaya karena keberatannya selalu dimentahkan dengan argumen itu risiko investasi. (Baca:Investasi Emas Bodong, Nasabah Ingin GTIS Diaudit PPATK)
"Tapi yang saya rasakan seperti kesengajaan. Karena enam dari tujuh investasi ambrol dalam waktu yang berdekatan," kata Ferdi saat berkunjung ke kantor Tempo, Senin, 14 April 2014. Total kerugian yang diderita Ferdi akibat investasi bodong ini mencapai Rp 12 miliar.
ALI NY | MARIA YUNIAR | TRI ARTINING PUTRI
Terpopuler
Februari, Ligwina Juga Dituding Lakukan Penipuan
Soal Century, Ini Jawaban Sri Mulyani di Pansus
Koalisi PDIP-NasDem, Pasar Bereaksi Positif
Dilaporkan ke Polisi, Ini Pembelaaan Ligwina
Berita terkait
Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending
1 hari lalu
ICT ingatkan para pemberi dana yang ingin berinvestasi di platform pinjaman online berbasis peer to peer lebih berhati-hati.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia
1 hari lalu
Menteri Sandiaga Uno mengajak investor asing untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia.
Baca SelengkapnyaFitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB
1 hari lalu
Bank Mandiri meraih kenaikan peringkat Internasional Jangka Panjang dan Jangka Pendek pada level "BBB", dari sebelumnya
Baca SelengkapnyaSri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju
2 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar
3 hari lalu
Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menargetkan Indonesia mulai bulan ini bakal memproduksi emas batangan secara mandiri hingga 50 ton per tahun.
Baca SelengkapnyaStartup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?
3 hari lalu
Startup manajemen restoran dan waralaba kuliner dalam negeri, Runchise, memperoleh pendanaan segar sebesar US$1 juta atau sekitar Rp 16 miliar.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan
3 hari lalu
Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.
Baca SelengkapnyaPuluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar
3 hari lalu
Puluhan emak-emak di Depok menjadi korban penipuan berkedok investasi emas bodong. Kerugian mencapai Rp 6 miliar.
Baca SelengkapnyaTahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun
3 hari lalu
Deputi BKPM Nurul Ichwan berharap percepatan pencapaian realisasi investasi pada 2024 bakal menguatkan kolaborasi antardaerah.
Baca SelengkapnyaJelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih
4 hari lalu
Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.
Baca Selengkapnya