BI Dorong Penerapan Subsidi Tetap BBM  

Kamis, 3 April 2014 18:54 WIB

Sebuah SPBU di penuhi oleh warga yang akan membeli dan memenuhi tangki kendraannya di Hayam Muruk, Jakarta Barat, (21/6). Jelang Pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi warga rela mengantri untuk mengisi BBM. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia menyambut baik rencana pemerintah menerapkan subsidi tetap untuk bahan bakar minyak (BBM) yang akan diajukan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2014. “Wacana itu moving on the right direction,” ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Juda Agung, Kamis, 3 April 2014.

Ia menjelaskan, subsidi tetap itu akan efektif mengurangi risiko fiskal karena tidak bergantung pada nilai tukar. Sebagai gambaran, jika tiap satu liter BBM disubsidi dengan nilai tertentu, maka besar subsidi yang digelontorkan pemerintah per tahun akan tetap. “Dan tidak akan terpengaruh oleh fluktuasi harga minyak dunia,” tuturnya.

Bank Indonesia, kata Juda, sudah mengkaji dampak moneter atas pengenaan sejumlah besaran subsidi tetap yang mungkin diberlakukan pemerintah. Dalam hitungannya, jika pemerintah memberi subsidi BBM sebesar Rp 2.000 per liter, inflasi akan naik sekitar 2,5 persen dibanding sebelumnya.

Sebaliknya, menurut dia, jika pemerintah terus memperkecil jumlah subsidi BBM, inflasi akan turun. Juda yakin pengurangan nilai subsidi BBM tak akan terlalu memicu inflasi yang besar seperti yang terjadi di negara-negara lain.

Ia menyebutkan negara-negara lain sebagai perbandingan. Di Filipina, misalnya, inflasi tetap rendah meski pemerintahnya tidak memberi subsidi BBM. Masyarakat negara tersebut sudah terbiasa dengan dinamika kenaikan harga.

“Jika harga naik, maka masyarakat mengurangi konsumsi BBM,” tutur Juda. Selain itu, inflasi juga relatif rendah di Amerika Serikat dan Inggris meskipun terjadi fluktuasi harga BBM.

Lebih jauh, Juda menilai pengurangan subsidi energi sangat mendesak agar ruang fiskal bisa digunakan untuk infrastruktur dan mendorong pertumbuhan ekonomi agar lebih baik. Hal ini juga penting untuk mengantisipasi terus bertambahnya jumlah mobil yang beredar, yang pada akhirnya memperbesar konsumsi BBM. "Apalagi kalau konsumsi BBM bersubsidi," ujarnya.

MARIA YUNIAR

Berita terpopuler:
Sering Marah-marah, Berapa Tensi Ahok?
Nyaris Separuh Pemilih Inginkan Jokowi Presiden
Jokowi: Tak Dikawal pun Saya Merasa Aman
Keluarga Berlusconi Jual Sahamnya di AC Milan

Berita terkait

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

15 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

59 hari lalu

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

Para ekonom mengkritisi penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran. Jika dipaksa menggunakan, apa dampaknya?

Baca Selengkapnya

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

26 Februari 2024

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

Defisit anggaran akan melebar menjadi 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah menambah subsidi pupuk, BLT, dan menahan kenaikan BBM.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

24 Februari 2024

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

Program makan siang gratis Prabowo-Gibran masuk APBN 2025, Jokowi akan matangkan di sidang kabinet Senin depan.

Baca Selengkapnya

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

19 Februari 2024

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

Ekonom CORE Indonesia, Mohammad Faisal, mengusulkan refocusing program makan siang gratis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

19 Februari 2024

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

Pengamat menilai jika subsidi BBM dipangkas untuk program makan siang gratis maka penerimaan pajak bisa menurun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

18 Februari 2024

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

Ekonom Celios Bhima Yudhistira menyebut subsidi BBM idealnya dipangkas bukan untuk membiayai program makan siang gratis. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ramai Subsidi BBM Dipangkas untuk Makan Siang Gratis, Begini Penjelasan Lengkap TKN Prabowo-Gibran

18 Februari 2024

Ramai Subsidi BBM Dipangkas untuk Makan Siang Gratis, Begini Penjelasan Lengkap TKN Prabowo-Gibran

Wakil Ketua TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka buka suara soal polemik pemangkasan BBM untuk program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya

Prabowo - Gibran Akan Pangkas Subsidi BBM untuk Biayai Makan Siang Gratis, Ekonom Ini Sebut Bahayanya

18 Februari 2024

Prabowo - Gibran Akan Pangkas Subsidi BBM untuk Biayai Makan Siang Gratis, Ekonom Ini Sebut Bahayanya

Ekonom Celios Bhima Yudhistira tak sepakat program makan siang gratis Prabowo - Gibran bisa dijalankan dengan memangkas subsidi BBM.

Baca Selengkapnya