TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memperpanjang batas akhir penyampaian minat pembelian Bank Mutiara yang semula dijadwalkan tanggal 4 April menjadi 22 April. Dengan perpanjangan itu maka batas akhir penyerahan dokumen mundur juga menjadi 29 April.
Kepala Eksekutif LPS, Kartika Wirjoatmodjo, membantah bahwa perpanjangan ini dilakukan lantaran belum ada investor yang menyatakan minatnya kepada eks Bank Century tersebut. Sebab, sudah ada tujuh investor yang berminat pada Bank Mutiara.
Ketujuh investor itu berasal dari asing dan domestik. Ada tiga negara yang tertarik untuk memiliki lembaga keuangan di Indonesia, yakni Jepang, Cina, dan Malaysia. Sedangkan untuk domestik salah satunya para pemegang saham PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP). "Bank lokal belum ada yang menyatakan minatnya. LPS mendorong perbankan agar agresif lakukan penawarannnya," kata Kartika.
Menurut Kartika, LPS berharap masih ada dua atau tiga lagi investor yang meminang Bank Mutiara agar tender lebih sehat.
LPS menargetkan proses penjualan PT Bank Mutiara Tbk mulai dilaksanakan pada kuartal I 2014. Adapun batas penjualan Bank Mutiara berakhir pada 21 November 2014. LPS menyuntikkan dana mencapai Rp 7,95 triliun sejak penyelamatan eks Bank Century ini. Dana itu meliputi Rp 6,7 triliun pada tahap pertama dan Rp 1,25 triliun penyertaan terbaru.
Seperti diketahui, harga jual Bank Mutiara awalnya ditetapkan sebesar Rp 6,7 triliun atau setara dengan Penyertaan Modal Sementara (PMS) yang dikucurkan LPS. Namun setelah lima tahun berselang, investor tak kunjung ada yang membeli.
Sesuai ketentuan undang-undang, apabila setelah lima tahun tidak ada yang membeli, maka Bank Mutiara bisa dijual di bawah harga penyelamatannya atau dengan harga penawaran terbaik.
Negosiasi Divestasi Saham Vale Alot, Ini Ancaman Erick Thohir
13 Desember 2023
Negosiasi Divestasi Saham Vale Alot, Ini Ancaman Erick Thohir
Negosiasi divestasi saham Vale sebesar 14 persen ke MIND ID belum menemukan titik temu soal valuasi harga. Menteri BUMN Erick Thohir buka suara soal ini.