Inflasi Rendah, BI Tak Kendurkan Kebijakan Moneter  

Reporter

Selasa, 1 April 2014 16:27 WIB

Gevernor Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan Bank Indonesia masih akan mempertahankan kebijakan moneter ketat. "Ekonomi Indonesia secara umum masih ketat. Jadi, (kebijakan) moneter yang ketat masih akan kami pertahankan," kata Agus Martowardojo di kompleks Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 1 April 2014.

Sebagai informasi, salah satu tanda kebijakan moneter ketat adalah suku bunga acuan (BI Rate) bertengger di angka 7,5 persen sejak November tahun lalu.

Agus mengatakan Bank Indonesia menyambut baik perkembangan inflasi yang menurun dan surplus neraca perdagangan. "Tapi harus kita ingat bahwa angka itu sampai sepanjang tahun harus menunjukkan angka perbaikan," tuturnya.

Agus menuturkan, dengan kondisi defisit neraca berjalan tahun lalu US$ 28 miliar, diharapkan pada 2014 dapat mencapai US$ 20 miliar. Menurut dia, penurunan defisit transaksi berjalan nantinya akan baik untuk ekonomi.

Gubernur BI menilai secara umum perekonomian Indonesia tahun ini menunjukkan kondisi yang cukup baik dan menguat, meskipun tidak setinggi yang diharapkan. Ia mengatakan bank sentral akan terus melihat perkembangan agar dapat mengendalikan perekonomian tetap baik. (Baca juga: ADB: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,7 Persen).

Badan Pusat Statistik hari ini mengumumkan inflasi Maret 2014 sebesar 0,08 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan laju inflasi Februari, yakni 0,26 persen. Inflasi tahun kalender Januari-Maret 2014 tercatat 1,41 persen. Adapun target BI, inflasi sepanjang 2014 sebesar 4,5-5,5 persen. (Berita terkait: Inflasi Selama Maret 0,08 Persen).

MAYA NAWANGWULAN

Terpopuler
MH370 Terkuak Jika Kotak Hitam Tersambung Satelit
Gugatan Pabrik Baja Atas Trowulan Dinilai Lemah
Ahok Curhat Soal Jokowi yang Fokus Berkampanye
Jokowi Batal ke Trenggalek, Kader PDIP Ngamuk







Berita terkait

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

35 menit lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

11 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

12 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

19 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya