Pengganti SBY Harus Perhatikan Logistik  

Reporter

Senin, 31 Maret 2014 16:29 WIB

Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat sapi impor Australia di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (25/10). ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha meminta pemerintah baru yang terpilih melalui pemilu tahun ini dapat lebih memperhatikan masalah transportasi laut dan logistik. "Kedua sektor ini adalah tulang punggung ekonomi," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Logistik Carmelita Hartoto dalam konferensi pers di Menara Karya, Senin, 31 Maret 2014.

Carut-marutnya dunia pelayaran dan logistik saat ini, kata Carmelita, bisa dilihat dalam perbedaan harga jeruk lokal dan impor. Di Jakarta, harga rata-rata jeruk impor asal Cina bisa lebih murah dari jeruk asal Medan atau Pontianak. "Ini terjadi cuma karena inefisiensi logistik dan mahalnya biaya pelabuhan."

Ke depan, ia menantang pemerintah baru untuk membangun infrastruktur yang lebih memadai, terutama untuk pelabuhan-pelabuhan di bagian timur Indonesia.

Konsep pemerataan ekonomi, kata Carmelita, sebenarnya telah mulai dirintis melalui program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Hanya, konsep yang baik itu dinilai masih tumpul dalam eksekusinya. Masalah pembebasan lahan masih menghambat pembangunan sebagian besar proyek.

Hal tu diakui oleh Wakil Ketua Indonesia National Shipowners Association (INSA) Asmari Herry. Menurut dia, masalah lahan itu pula yang membuat pengusaha ragu untuk ikut menggelontorkan modalnya. "Ini masalah mendasar, kami tentu mau turun jika sudah ada jaminan dari pemerintah," katanya.

Selain masalah infrastruktur, kata Herry, yang juga diperlukan untuk membangun industri di sektor pelayaran adalah insentif fiskal untuk para pengusaha. “Insentif ini makin penting mengingat kita akan segera memasuki pasar bebas ASEAN pada 2015 mendatang.”

Menurut Herry, di beberapa negara ASEAN seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand, bunga kredit yang dikenakan untuk pelayaran hanya sekitar 5 persen. Sedangkan di Indonesia bisa mencapai 11 persen. "Kalau ini dibiarkan, kita bisa hilang dalam persaingan," ujarnya.

Pada sektor logistik, Herry mengutip data Bank Dunia, daya saing Indonesia ada pada peringkat 59 dunia di bawah Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. "Jadi banyak yang harus diperbaiki," katanya.

PINGIT ARIA

Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo | Dokter TNI AU


Berita terpopuler lainnya:
Dokter TNI AU yang Dianiaya Diajak Tutup Kasus?
Kecewa Jokowi, Pro-Mega Boikot Kampanye PDIP
KPK Soroti Fasilitas Pesawat Dipakai Kampanye SBY

Berita terkait

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

1 hari lalu

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

3 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

5 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

8 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

15 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

19 hari lalu

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.

Baca Selengkapnya

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

20 hari lalu

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

25 hari lalu

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

26 hari lalu

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

Mudik lebaran 2024 diprediksi menjadi mudik terbesar dan termeriah sepanjang sejarah.

Baca Selengkapnya