Jepang Minati Proyek Infrastruktur Indonesia  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Kamis, 27 Maret 2014 21:38 WIB

Duta Besar RI untuk Jepang, Yusron Ihza Mahendra (kanan) menerima Dubes Jepang di Jakarta, Yoshinori Katori (kiri), di kediamannya, Sabtu (28/120. Tempo/Natalia Santi

TEMPO.CO, Tokyo - Dunia usaha Jepang amat antusias berinvestasi pada bidang infrastruktur Indonesia. Setidaknya hal itu yang tersirat dari jumlah kehadiran pengusaha dalam acara yang digelar Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan KBRI Tokyo di Hotel Imperial, Tokyo, Rabu, 26 Maret 2014.

"Sekitar 300 kursi yang disediakan untuk acara di atas hampir seluruhnya dipenuhi para pengunjung dari kalangan dunia usaha Jepang," demikian siaran pers Kedutaan Besar Republik Indonesia yang diterima Tempo, Kamis, 27 Maret 2014.

Dalam acara “Market Sounding of Private Public Partnership Infrastructure Projects and Investment Opportunities in Special Economic Zones in Indonesia”, Duta Besar RI untuk Jepang, Yusron Ihza Mahendra, menyatakan Indonesia merupakan tujuan investasi yang paling menjanjikan.

“Pendapat ini bukan pendapat Indonesia, melainkan dari JBIC (Japan Bank for International Cooperation) sendiri,” kata Yusron.

Mengutip data riset Citigroup, Yusron menyebutkan pada 2050 mendatang Indonesia diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi peringkat keempat dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat, dengan GDP sebesar US$ 45,9 triliun. Sedangkan GDP Jepang saat itu diprediksi hanya US$ 16,39 triliun, dan berada pada peringkat delapan dunia.

“Artinya, GDP Indonesia pada 2050 diprediksi empat kali lipat lebih besar dari GDP Jepang,” kata Yusron, doktor politik ekonomi internasional lulusan Universitas Tsukuba, Jepang.

Yusron juga mengutip Lembaga Riset Nomura yang menyebutkan, pada 2014, jumlah kelas menengah Indonesia akan mencapai 150 juta jiwa alias tiga kali lipat lebih besar dari Filipina yang berjumlah 47,4 juta jiwa, empat kali lipat Thailand yang berjumlah 39,9 juta jiwa, atau lima kali lipat dari Vietnam yang berjumlah 28,4 juta jiwa.

“Berdasarkan hal di atas, maka saya rasa tidak ada keraguan jika dikatakan bahwa Indonesia merupakan negeri yang memberi harapan besar bagi para investor Jepang,” kata Yusron.

Menurut siaran pers KBRI Tokyo, seusai pertemuan, banyak pengusaha Jepang yang menghubungi delegasi BKPM yang dipimpin oleh Tamba P. Hutapea, Deputi Kepala BKPM Bidang Perencanaan dan Penanaman Modal. Turut dalam delegasi Kementerian Perhubungan, Pemerintah Kabupaten Batang, dan pimpinan PT JABABEKA.

“Pengusaha Jepang umumnya menanyakan lebih rinci proyek-proyek yang ditawarkan dan iklim investasi di Indonesia saat ini,” bunyi siaran pers. Sesuai tema, proyek-proyek yang ditawarkan BKPM kali ini adalah proyek-proyek berskala besar yang terkait dengan bidang infrastruktur.

NATALIA SANTI




Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo | Dokter TNI AU


Berita terpopuler lainnya:
Terdeteksi 122 Obyek, Puing MH370?
7 Media Ini Dituding Berpihak dan Tendensius
Abraham Samad Bingung, Bisakah KPK Periksa SBY?




Berita terkait

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

24 hari lalu

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

Apple sudah berencana memproduksi iPhone di India dan MacBook di Thailand, guna melepas ketergantungan terhadap manufaktur Tiongkok.

Baca Selengkapnya

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

53 hari lalu

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

Presiden Vietnam tiba-tiba mengundurkan diri karena diduga terlibat korupsi, padahal baru setahun ia menjabat.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

4 Februari 2024

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan akan tertibkan investasi asing dan dalam negeri untuk selesaikan masalah ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Klasemen Sementara Sumber Modal Asing Terbesar di 2023: Singapura Kalahkan Cina

27 Desember 2023

Klasemen Sementara Sumber Modal Asing Terbesar di 2023: Singapura Kalahkan Cina

Modal asing yang masuk dari Januari hingga September 2023 mencapai Rp 1.053,1 triliun atau 75,2 persen. Klasemen sementara, Singapura kalahkan Cina.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan

25 Desember 2023

Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Mohammad Faisal mengatakan tren Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih akan berlanjut hingga tahun depan. Mengapa?

Baca Selengkapnya

Cak Imin Soal Investasi Asing: Jangan Malah Bikin Rugi

22 Desember 2023

Cak Imin Soal Investasi Asing: Jangan Malah Bikin Rugi

Gagasan cawapres nomor urut 1 soal investasi, soroti implementasi investasi asing agar tidak merugikan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Ungkap Investor Asing Masuk ke IKN Usai Upacara HUT RI 2024

7 Desember 2023

Bahlil Ungkap Investor Asing Masuk ke IKN Usai Upacara HUT RI 2024

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan investor asing akan masuk ke IKN pada pembangunan tahap 2 atau setelah upacara HUT RI 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua KPK Tersangka Dugaan Pemerasan, Pengamat: Investor Bisa Ragu Tanam Modal di IKN

23 November 2023

Ketua KPK Tersangka Dugaan Pemerasan, Pengamat: Investor Bisa Ragu Tanam Modal di IKN

Polda Metro Jaya menetapkan Ketua KPK Firli Bahuri sebagai tersangka dugaan pemerasan eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Bicara soal Ketahanan Rupiah di Tengah Ketidakpastian Global

22 November 2023

Kemenkeu Bicara soal Ketahanan Rupiah di Tengah Ketidakpastian Global

Per 22 November 2023, nilai tukar rupiah meningkat sebesar 0,11 persen menjadi Rp 14.425 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Chatib Basri Sebut Perlu Investasi Asing Rp 1.800 Triliun untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen

22 November 2023

Chatib Basri Sebut Perlu Investasi Asing Rp 1.800 Triliun untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan Indonesia perlu investasi asing sekitar Rp 1.800 triliun untuk mencapai target pertumbuhan 6 persen.

Baca Selengkapnya