Kritik Habibie: Pemerintah Indonesia Bermental Dagang  

Reporter

Kamis, 27 Maret 2014 11:58 WIB

Mantan Presiden RI BJ Habibie. ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta — Mantan presiden Bacharuddin Jusuf Habibie menyebut pemerintah Indonesia saat ini tidak mampu memperkuat sumber daya manusia untuk bersaing dengan negara-negara lainnya. Pemerintah lebih cenderung menggiring bangsa Indonesia ke dalam mental dagang.

"Dulu negara kita adalah anggota OPEC karena ekspor minyak, tetapi sekarang impor dari Singapura yang tidak memiliki sumur minyak," kata Habibie saat berpidato di depan bakal calon presiden muda yang baru saja menggelar debat politik di Sari Pan Pacific Hotel, Rabu, 26 Maret 2014.(Baca: BJ Habibie Tak Kenal Rhoma Irama)

Debat politik itu digelar oleh Habibie Center, lembaga yang didirikan Habibie. Orang-orang yang diundang hadir adalah peserta konvensi Partai Demokrat seperti Irman Gusman, Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, Dino Patti Djalal, serta Gita Wiryawan. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo juga diundang, namun Jokowi tak hadir dalam acara tersebut.(baca: Hanya Jokowi yang Masuk Kriteria Capres Habibie)

Habibie menuturkan tidak ada langkah besar yang dilakukan pemerintah untuk mengembangkan teknologi canggih dalam menghasilkan sumber energi yang maksimal. Karena itu, sumber daya alamlah yang dijual, bukan produk sumber daya manusianya. "Inilah teknik dagang," ujarnya.(baca:Habibie: Kembalikan GBHN)

Mantan Menteri Riset dan Teknologi era Orde Baru itu juga menyoroti sikap pemerintah menutup Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada masa transisi dari Orde Baru ke reformasi. "Mereka membuka peluang masuknya pesawat luar ke Indonesia yang kualitasnya lebih jelek lagi," katanya. "Ini karena mental dagang," ia menambahkan.(baca:Ini Kata Habibie Soal Suap)

Habibie pun berharap presiden yang baru bisa lebih memperhatikan sumber daya manusianya. Caranya, kata Habibie, bisa mencontoh Sukarno, yakni memberikan doktrin kepada generasi muda untuk bersekolah di luar negeri, lalu pulang ke Indonesia setelah memiliki ilmu yang cukup banyak. "Seperti saat saya sekolah di luar negeri dan pulang membawa ilmu ke 48 ribu karyawan untuk membuat pesawat terbang," katanya.(baca: Habibie: Indonesia Akan Jaya Jika...)

Menurut Habibie, manusia yang berkualitas akan berdampak besar bagi kehidupan Indonesia yang lebih maju. "Karena mereka akan memiliki kemapanan ekonomi dan menghasilkan lapangan kerja," katanya.

TRI SUHARMAN

Berita terkait

Selain Dian Sastro - Reza Rahadian, Pasangan di Film Lain Reza Rahadian dan BCL Setidaknya di 5 Film Ini

39 hari lalu

Selain Dian Sastro - Reza Rahadian, Pasangan di Film Lain Reza Rahadian dan BCL Setidaknya di 5 Film Ini

Selain Dian Sastro dan Nicholas Saputra, Indonesia punya pasangan aktor Reza Rahadian dan BCL yang kerap dipasangkan dalam film.

Baca Selengkapnya

Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

46 hari lalu

Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

Adrie Subono adalah promotor musik yang berpengalaman menghadirkan konser penyanyi dalam dan luar negeri. Ia juga merupakan keponakan dari B.J. Habibie.

Baca Selengkapnya

Laporan Investigasi dan Cover Majalah Tempo Pernah Dilaporkan, Ada Soal Soeharto Sampai Jokowi

53 hari lalu

Laporan Investigasi dan Cover Majalah Tempo Pernah Dilaporkan, Ada Soal Soeharto Sampai Jokowi

Beberapa kali laporan investigasi dan cover Majalah Tempo pernah dilaporkan ke Dewan Pers oleh berbagai pihak. Soal apa saja, dan siapa pelapornya?

Baca Selengkapnya

53 Tahun Majalah Tempo, Berdiri Meski Berkali-kali Alami Pembredelan dan Teror

53 hari lalu

53 Tahun Majalah Tempo, Berdiri Meski Berkali-kali Alami Pembredelan dan Teror

Hari ini, Majalah Tempo rayakan hari jadinya ke-53. Setidaknya tercatat mengalami dua kali pembredelan pada masa Orde Baru.

Baca Selengkapnya

Solihin GP Berpulang, Menjadi Gubernur Jawa Barat di Usia 44 Tahun

53 hari lalu

Solihin GP Berpulang, Menjadi Gubernur Jawa Barat di Usia 44 Tahun

Selain sempat menjadi orang kepercayaan Soeharto, Solihin GP berperan dalam Agresi Militer Belanda pada 1947. Ini karier militer dan politiknya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tetapkan Prabowo Jenderal Kehormatan TNI, Mengapa Dulu Dia Diberhentikan dari Militer?

28 Februari 2024

Jokowi Tetapkan Prabowo Jenderal Kehormatan TNI, Mengapa Dulu Dia Diberhentikan dari Militer?

Prabowo Subianto dapat pangkat jenderal kehormatan TNI dari Jokowi. Bagaimana kisahnya dulu ia diberhentikan dari militer? Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Besar Mengiringi Lengsernya Soeharto, Termasuk 14 Menteri Mundur Bersama-sama

27 Januari 2024

Peristiwa Besar Mengiringi Lengsernya Soeharto, Termasuk 14 Menteri Mundur Bersama-sama

Beberapa peristiwa besar libatkan Soeharto hingga proses lengsernya, pada 21 Mei 1998. Termasuk kerusuhan Mei 1998 dan 14 menteri mundur bersama-sama.

Baca Selengkapnya

Profil Ayah Maruarar Sirait, Sabam Sirait Salah Seorang Pendiri PDIP

16 Januari 2024

Profil Ayah Maruarar Sirait, Sabam Sirait Salah Seorang Pendiri PDIP

Maruarar Sirait, putra salah seorang pendiri PDIP memutuskan mundur dari PDI Perjuangan. Berikut profil Sabam Sirait.

Baca Selengkapnya

KNKT Investigasi Kecelakaan Kereta di Cicalengka, Ini Profil Komite Nasional Keselamatan Transportasi

8 Januari 2024

KNKT Investigasi Kecelakaan Kereta di Cicalengka, Ini Profil Komite Nasional Keselamatan Transportasi

KNKT melakukan investigasi kecelakaan kereta di Cicalengka, Jawa Barat. Berikut profil dan lingkup tugas Komite Nasional Keselamatan Transportasi.

Baca Selengkapnya