Wakil Presiden Boediono (tengah) didampingi Menko Perekonomian Hatta Rajasa (kedua kiri), Menkeu Chatib Basri (kanan), Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad (kedua kanan) dan Dirut BEI Ito Warsito (kiri) membuka secara resmi perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta (2/1). Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Reli penguatan yang dialami indeks Dow Jones Amerika Serikat kemarin menjadi katalis positif di bursa regional hari ini. Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan sesi pertama hari ini menguat 19,56 poin (0,42 persen) ke level 4.722,64.
Analis dari PT BNI Securities, Ankga Adiwirasta, mengatakan investor kembali ke pasar setelah indeks kemarin ditutup melemah pada akhir perdagangan. "Penguatan IHSG didukung oleh sentimen bursa Asia yang menguat."
Pasar Amerika pada perdagangan kemarin menguat, respons dari naiknya data indeks keyakinan konsumen yang melebihi estimasi. Pelaku pasar melihat bahwa pemulihan ekonomi tetap berada di jalurnya merujuk hasil data tersebut.
Meski tingkat penjualan rumah baru di Amerika turun menjadi 440 ribu di bulan Februari dari sebelumnya 455 ribu, namun pelemahan data penjualan itu terkompensasi merujuk pada cuaca buruk yang teejadi selama awal tahun. "Sementara itu, pasar Asia terdorong oleh melemahnya nilai tukar yen ke level 102,36 per dolar AS sehingga menjadi katalis positif terhadap produk ekspor Jepang," ujar Ankga.
Dari dalam negeri, sentimen positif juga datang dari perkiraan data cadangan devisa Indonesia yang naik ke level US$ 103 miliar. Perkiraan kenaikan cadangan devisa ini diprediksi mampu menahan gejolak di nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. "Indeks akan berada di rentang level 4.693-4.722."
Bursa regional bervariasi hingga pukul 12.10 WIB. Nikkei 225 menguat 0,25 persen ke 14.461, indeks Hang Seng naik 1,07 persen ke level 21.965, indeks Strait Times menguat 1,4 persen ke 3.147, dan indeks Korea menguat 1,18 persen ke 1.964.