Dua orang duduk di dalam bagasi bus AKAP yang menunggu penumpang di Terminal Lebak Bulus, Jakarta (22/7). Tempo/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - PT Eka Sari Lorena akan melepas 150 juta lembar saham pada penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia. Menurut Presiden Direktur Lorena, Gusti Terkelin Soerbakti, harga saham yang ditawarkan berkisar Rp 825-Rp 1.025 per lembar.
Masa penawaran awal saham dilakukan pada 20-21 Maret 2014 dan 24-26 Maret 2014. Tanggal efektif diharapkan berlaku pada 28 Maret sehingga pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan berlangsung pada 11 April 2014. Penjamin pelaksana efek untuk IPO Lorena adalah PT Valbury Asia Securities.
Gusti mengatakan perseroan menargetkan untuk meraup dana segar dari IPO senilai Rp 150 miliar. Sebanyak 81 persen dana IPO akan digunakan untuk mengembangkan armada bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB), serta merekondisi bus lama. Sedangkan 16 persen digunakan untuk membangun fasilitas depo bus TransJakarta di Ceger, Jakarta Timur, dan sisanya untuk modal kerja.
Bersamaan dengan IPO, Lorena menerbitkan 30 juta lembar waran seri I sebagai dividen per saham (DPS) dengan rasio 5:1. Selain itu, Lorena menerbitkan 1 persen atau 1,5 juta lembar untuk pegawainya. Sedangkan sebanyak 3,33 persen atau 11,65 juta lembar untuk management and employee stock option (MESOP).
Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama
2 Februari 2024
Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran pimpinan PT Hutama Karya (Persero). Berdasarkan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI),
Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia
1 Februari 2024
Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia
Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi Greylag Entities terhadap putusan permohonan pembatalan perdamaian yang sebelumnya memenangkan Garuda Indonesia.