Asap Reda, AirAsia Kembali Terbang ke Pekanbaru  

Reporter

Kamis, 20 Maret 2014 04:45 WIB

Pesawat komersial bersiap tinggal landas di landasan yang terselimuti asap sisa kebakaran hutan dan lahan di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Kota Pekanbaru, Riau (19/6). Kebakaran lahan dan hutan di Riau masih terus terjadi mengakibatkan asap pekat yang mulai menganggu kesehatan warga dan aktivitas penerbangan. ANTARA/FB Anggoro

TEMPO.CO, Jakarta - PT Indonesia AirAsia kembali mengoperasikan penerbangan dari dan menuju Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau, pada hari ini, Kamis, 20 Maret 2014. (Baca: Penerbangan Bandara Pekanbaru Kembali Normal).

Menurut juru bicara Indonesia AirAsia, Audrey Petriny, penerbangan ke Pekanbaru kembali dibuka setelah kabut asap di wilayah tersebut menipis. "Sebelumnya penerbangan ke Riau sempat terganggu kabut asap dari kebakaran hutan," kata dia kepada Tempo.

Menurut Audrey, AirAsia melayani empat rute menuju Pekanbaru setiap hari, yakni Pekanbaru- Kuala Lumpur dua kali, Pekanbaru-Bandung satu kali, dan Pekanbaru-Medan satu kali. Layanan ini, kata Audrey, dihentikan sejak 13 Maret 2014, karena terganggu kabut asap. Oleh karena itu, AirAsia Indonesia menghentikan 56 penerbangan dari dan menuju Pekanbaru.

Sebelumnya otoritas bandara dan maskapai penerbangan yang beroperasi di Riau memutuskan untuk menghentikan operasi selama 13-15 Maret 2014. Namun, beberapa maskapai justru menghentikan penerbangan melebihi jadwal tersebut. (Baca: Asap Tebal, Citilink Tutup Penerbangan di Padang).

Direktur Eksekutif Kamar Dagang dan Industri Riau Muhammad Herwan menyatakan dampak kebakaran hutan dan lahan di Riau membuat investasi serta perekonomian Riau merugi hingga Rp 15 triliun. "Perkiraan sementara sekitar 15 triliun," kata Herwan kepada Tempo.

Herwan menyebutkan kabut asap sisa kebakaran lahan telah melumpuhkan aktivitas perekonomian. Misalnya, penutupan Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Sejak sebulan yang lalu puluhan penerbangan terganggu akibat asap. Pedagang kecil-menengah mengaku mengalami penurunan omzet sampai 60 persen. "Penghasilan pedagang menurun karena warga cenderung tidak keluar rumah akibat asap," ujarnya.

BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE | RIYAN NOFITRA

Berita Terpopuler

Media Malaysia Sebut RI Bantu AS Sembunyikan MH370

Wartawan Prancis Bikin Menhan Malaysia Melongo
Komandan Polisi Tewas Ditembak di Mapolda Metro
KPK Sita Rp 400 Juta, Biaya Nikah Putri Rudi






Berita terkait

Air Asia Angkut 310 Ribu Penumpang Selama Arus Mudik Lebaran 2024

15 hari lalu

Air Asia Angkut 310 Ribu Penumpang Selama Arus Mudik Lebaran 2024

Air Asia mengangkut lebih dari 310 ribu penumpang selama arus mudik Lebaran 2024 atau 3-18 April 2024 dengan lebih dari 2.000 penerbangan.

Baca Selengkapnya

Air Asia Siapkan 350 Ribu Kursi untuk Lebaran, Naik 27 Persen

50 hari lalu

Air Asia Siapkan 350 Ribu Kursi untuk Lebaran, Naik 27 Persen

Air Asia menyiapkan 350 ribu kursi penerbangan selama 3 - 18 April 2024, naik 27 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya