Pesawat komersial bersiap tinggal landas di landasan yang terselimuti asap sisa kebakaran hutan dan lahan di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Kota Pekanbaru, Riau (19/6). Kebakaran lahan dan hutan di Riau masih terus terjadi mengakibatkan asap pekat yang mulai menganggu kesehatan warga dan aktivitas penerbangan. ANTARA/FB Anggoro
TEMPO.CO, Jakarta - PT Indonesia AirAsia kembali mengoperasikan penerbangan dari dan menuju Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau, pada hari ini, Kamis, 20 Maret 2014. (Baca: Penerbangan Bandara Pekanbaru Kembali Normal).
Menurut juru bicara Indonesia AirAsia, Audrey Petriny, penerbangan ke Pekanbaru kembali dibuka setelah kabut asap di wilayah tersebut menipis. "Sebelumnya penerbangan ke Riau sempat terganggu kabut asap dari kebakaran hutan," kata dia kepada Tempo.
Menurut Audrey, AirAsia melayani empat rute menuju Pekanbaru setiap hari, yakni Pekanbaru- Kuala Lumpur dua kali, Pekanbaru-Bandung satu kali, dan Pekanbaru-Medan satu kali. Layanan ini, kata Audrey, dihentikan sejak 13 Maret 2014, karena terganggu kabut asap. Oleh karena itu, AirAsia Indonesia menghentikan 56 penerbangan dari dan menuju Pekanbaru.
Sebelumnya otoritas bandara dan maskapai penerbangan yang beroperasi di Riau memutuskan untuk menghentikan operasi selama 13-15 Maret 2014. Namun, beberapa maskapai justru menghentikan penerbangan melebihi jadwal tersebut. (Baca: Asap Tebal, Citilink Tutup Penerbangan di Padang).
Direktur Eksekutif Kamar Dagang dan Industri Riau Muhammad Herwan menyatakan dampak kebakaran hutan dan lahan di Riau membuat investasi serta perekonomian Riau merugi hingga Rp 15 triliun. "Perkiraan sementara sekitar 15 triliun," kata Herwan kepada Tempo.
Herwan menyebutkan kabut asap sisa kebakaran lahan telah melumpuhkan aktivitas perekonomian. Misalnya, penutupan Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Sejak sebulan yang lalu puluhan penerbangan terganggu akibat asap. Pedagang kecil-menengah mengaku mengalami penurunan omzet sampai 60 persen. "Penghasilan pedagang menurun karena warga cenderung tidak keluar rumah akibat asap," ujarnya.