LPS: Bank Tidak Bisa Dipercaya Saat Krisis  

Selasa, 18 Maret 2014 12:52 WIB

Nasabah Bank Century berunjukrasa di depan Istana Negara, Jakarta, Jum'at (20/2). Mereka menuntut Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bertanggung jawab atas dana nasabah yang hilang akibat produk investasi fiktif tersebut. TEMPO/Wahyu Setiawan

TEMPO.CO, Surakarta - Direktur Eksekutif Penjaminan dan Manajemen Risiko Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Suharno Eliandy menyatakan ada kalanya bank tak bisa dipercaya. “Terutama saat krisis,” ujarnya saat seminar LPS di Universitas Sebelas Maret Surakarta, Selasa, 18 Maret 2014.

Dia menjelaskan selama ini bisnis perbankan mendasarkan pada kepercayaan masyarakat. Dan pada saat terjadi krisis perbankan pada tahun 1997 dan 1998, negara harus mengeluarkan anggaran hingga Rp 600 triliun untuk menyelamatkan stabilitas sistem keuangan dan perekonomian nasional.

Hal itu terjadi karena perbankan gagal mengembalikan dana simpanan nasabah. Adapun kegagalan perbankan saat itu disebabkan berbagai faktor, salah satunya faktor eksternal. "Perbankan itu bisnis. Bisa hidup dan mati," kata Suharno.

Untuk mengembalikan kepercayaan nasabah, tutur Suharno, pemerintah membentuk LPS pada 2004. "Kami ingin agar masyarakat kembali percaya menyimpan uangnya di bank,” katanya. Di luar krisis pada tahun 1997 dan 1998, LPS sudah menutup operasional 56 Bank Perkreditan Rakyat dan mengembalikan uang nasabah sebesar Rp 675 miliar.

Lebih jauh Suharno mengungkapkan selama ini bank juga menilai penyimpanan uang sebagai bisnis yang sulit. Karena itu, bank mengeluarkan sejumlah jurus agar pemegang rekening tabungan bertambah melalui hadiah atau iming-iming tertentu.

Tanpa kepercayaan, masyarakat enggan menyimpan uang di bank. "LPS hadir untuk meyakinkan masyarakat bahwa menyimpan uang di bank aman karena sudah dijamin," katanya.

Ekonom Universitas Sebelas Maret Surakarta, Lukman Hakim, menilai kemunculan LPS cukup terlambat. "Mestinya sudah ada sejak 1988, saat kita masuk era liberalisasi perbankan," ujarnya.

UKKY PRIMARTANTYO

Berita terpopuler:
Pemilu Sumbang Pertumbuhan Ekonomi 0,1 Persen
Inflasi Februari 2014 Turun

Budi Mulya: FPJP Century Sudah Dikembalikan ke BI

BI Nilai Pasar Keuangan Lebih Efisien

Berita terkait

Mengenal Fitch Ratings dan BBB yang Diraih Bank Mandiri untuk Peningkatan Peringkat

15 jam lalu

Mengenal Fitch Ratings dan BBB yang Diraih Bank Mandiri untuk Peningkatan Peringkat

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mendapatkan kenaikan peringkat pada level BBB dari lembaga internasional, Fitch Ratings. Apa artinya?

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

13 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

13 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

22 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

22 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

25 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

33 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

35 hari lalu

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.

Baca Selengkapnya

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

38 hari lalu

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam

Baca Selengkapnya

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

38 hari lalu

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya