Gangguan Kabut Asap Riau, Chevron Paling Merugi

Reporter

Minggu, 16 Maret 2014 12:34 WIB

Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro (kiri) meresmikan produksi minyak pertama lapangan North Duri Area 12 milik PT Chevron Pasific Indonesia di Duri, Riau, (26/11). ANTARA/Prasetyo Utomo

TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan kabut asap di wilayah Riau mengganggu kinerja beberapa kontraktor minyak mentah di kawasan tersebut. (Baca: Produksi Minyak Mentah Anjlok Gara-gara Kabut Asap).

Sedikitnya ada tiga perusahaan minyak yang terkena dampak kabut asap kebakaran hutan yakni PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI), PT BOB- Bumi Siak Pusako, dan PT EMP Malacca Strait.

Menurut juru bicara SKK Migas, Handoyo Budi Santoso, gangguan produksi minyak paling tinggi terjadi di wilayah kerja Rokan yang dioperasikan Chevron Pacific. Kualitas udara yang buruk memaksa Chevron untuk melakukan perawatan darurat terhadap sumur North Duri Cogen dan menyebabkan penurunan daya (power shedding) sebesar 70 mega watt (MW). (Baca: Penyebab Asap di Pekanbaru yang Kian Pekat).

Handoyo mengatakan Chevron harus menutup 573 sumur dan 19 unit pompa untuk injeksi air. SKK Migas memperkirakan Chevron kehilangan potensi produksi 8.800 barel minyak per hari (Bph) dari wilayah kerjanya. "Beberapa kegiatan konstruksi dan perawatan fasilitas produksi terpaksa dihentikan karena minimnya jarak pandang di area kegiatan tersebut," kata dia dalam keterangan tertulis, Ahad, 16 Maret 2014.

Menurut Handoyo, Chevron kini menghadapi kenaikan biaya operasional rig karena sampai penundaan operasi pengeboran. Hingga saat ini Chevron sudah menunda pengeboran selama 800 jam dari 15 rig.

Sejak 13 Maret 2014, semua wilayah operasi Chevron Pasific sudah berada dalam kategori merah yang ditunjukkan dengan Indeks Standar Polusi (Pollution Standards Index/ PSI) di atas 500. "Kegiatan pekerja di luar ruangan terpaksa dikurangi dan harus dilakukan secara bergantian untuk menghindari paparan asap," ujarnya. (Baca: Kebakaran Hutan, SBY: Terjadi Lagi, Riau Lagi ).

Selain Chevron Pasific, gangguan operasi juga dialami oleh PT BOB- Bumi Siak Pusako yang mengoperasikan Wilayah Kerja Coastal Plains and Pekan Baru (CPP). Potensi produksi yang hilang akibat gangguan di wilayah kerja CPP mencapai 4 ribu Bph. Kabut asap juga mempengaruhi operasi wilayah kerja Malacca Strait yang dioperasikan PT EMP Malacca Strait. Di ladang ini, potensi kehilangan produksi mencapai 7 ribu Bph.

Secara keseluruhan, SKK Migas memperkirakan kehilangan produksi minyak akibat kabut asap Riau sebesar 12 ribu Bph.

ANGGA SUKMA WIJAYA

Berita Lainnya
Pesawat Malaysia Airlines MH370 Dilaporkan Dibajak
Malaysia Airlines Terbang hingga Dekat Perth?
Ruhut: Jokowi Capres, Indonesia Tunggu Kehancuran
Pejabat Malaysia Bantah MH370 Dibajak


Berita terkait

Pengeboran 849 Sumur hingga Akhir 2023, SKK Migas: Produksi Gas Meningkat 1,3 Persen

12 Desember 2023

Pengeboran 849 Sumur hingga Akhir 2023, SKK Migas: Produksi Gas Meningkat 1,3 Persen

SKK Migas mencatat peningkatan angka produksi minyak di tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kontrak yang Diteken di Forum Kapasitas Nasional III 2023 Jakarta Tembus Rp 20,2 T

26 November 2023

Kontrak yang Diteken di Forum Kapasitas Nasional III 2023 Jakarta Tembus Rp 20,2 T

SKK Migas mengungkapkan total nilai kontrak antarperusahaan dalam negeri yang ditandatangani di Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III 2023 Jakarta

Baca Selengkapnya

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya