Pengusaha Mebel Keluhkan Biaya Pengurusan Dokumen  

Reporter

Selasa, 11 Maret 2014 16:49 WIB

Pengrajin rotan melapisi cat pernis pada bangku rotan di Kawasan Genjing, Jakarta, 7-9, 2012. Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) memperkirakan pertumbuhan industri rotan dan kayu menurun. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha mebel mengeluh birokrasi yang berbelit-belit dan besarnya biaya mengurus dokumen sistem verifikasi legalitas kayu (SVLK). "Untuk usaha kecil dan menengah, biaya antara Rp 20-50 juta terlalu mahal," kata Ketua Asosiasi Mebel Kerajinan Indonesia (AMKRI) Soenoto, Selasa, 11 Maret 2014. (Baca: Banyak Persyaratan, Perajin Kayu Ogah Sertifikasi)

Menurut Soenoto, rekan-rekannya memahami pentingnya mengurus dokumen SVLK. Dari sekitar 5.000 pengusaha mebel di Indonesia, kata dia, baru sekitar 700 yang telah memiliki SVLK. Kebanyakan berasal dari kalangan pengusaha berskala menengah atau besar. (Baca: Pengusaha Keluhkan Mahalnya Verifikasi Legal Kayu)

Soenoto menyambut baik penundaan penerapan sertifikat SVLK untuk industri mebel bagi Pengusaha kecil-menengah. Sertifikat SVLK untuk ekspor yang seharusnya diwajibkan awal tahun ini ditunda pelaksanaannya hingga tahun depan. "Walaupun saya lihat ini tetap berat bagi UKM. Sebaiknya pemerintah meringankan biayanya juga," katanya.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menjelaskan, dengan dokumen SVLK yang dikeluarkan Kementerian Kehutanan, pengusaha mendapat berbagai keuntungan saat mengekspor produknya ke Eropa. "Kita sudah meratifikasi perjanjian, di mana Eropa telah mengakui SVLK Indonesia, banyak sekali insentif yang bisa didapat," ujarnya.

Lutfi menyebut produk olahan hasil hutan, termasuk mabel yang dilengkapi dokumen SVLK, hanya dikenai bea masuk sebesar 2 persen di Eropa. Biaya tersebut, serta berbagai ongkos lain termasuk bongkar muat pelabuhan, masih diberi insentif berupa potongan 8 persen. "Bandingkan dengan produk dari negara lain seperti Cina yang belum punya SVLK, bea masuknya 86 persen," ujarnya.

Keuntungan tersebut dinilai cukup signifikan mengingat beberapa negara di Eropa, seperti Inggris dan Perancis, termasuk pasar mebel utama Indonesia, selain Amerika Serikat dan Jepang. Untuk diketahui, total ekspor mebel kayu Indonesia tahun lalu mencapai US$ 1,2 miliar, sementara yang berbahan rotan nilainya mencapai US$ 219,8 juta.

Di Asia, negara yang telah menerapkan SVLK dan diakui Uni Eropa hanya Indonesia. Anehnya, ekspor mebel Indonesia masih kalah dengan Vietnam, yang nilai ekspor US$ 4 miliar per tahun dan Malaysia yang mencapai US$ 2,4 miliar per tahun. Hingga kini, penguasa pasar ekspor produk kayu di dunia adalah Cina dengan nilai ekspor US$ 40 miliar. (Baca: Menhut Minta Pasar Kayu Ilegal Diberantas)

PINGIT ARIA




Terpopuler:
Terungkap, 'Penumpang Gelap' Malaysia Airlines
Mengapa Orang Tua Ade Sara Maafkan Pelaku?
Yang Tak Kita Tahu Soal Raibnya Malaysia Airlines

Berita terkait

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

1 hari lalu

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

Kain tenun Bima yang sudah ada sejak sebelum Islam masuk ke Bima ini memiliki ciri khas, misalnya warna hitam pada tenun Donggo.

Baca Selengkapnya

PNM Sukses Berdayakan Nasabah Hingga Mengekspor Produknya

10 hari lalu

PNM Sukses Berdayakan Nasabah Hingga Mengekspor Produknya

Nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Unit Cempaka Banjarmasin, Salasiah, berhasil mengolah rumput purun menjadi berbagai produk yang fungsional seperti tikar, topi, dompet dan tas sebagai produk andalan.

Baca Selengkapnya

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

38 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Berawal Iseng jadi Rezeki, Desainer Kerajinan Perhiasan Bunga Kering Ini Raup Omzet Rp 800 Juta

55 hari lalu

Berawal Iseng jadi Rezeki, Desainer Kerajinan Perhiasan Bunga Kering Ini Raup Omzet Rp 800 Juta

Berawal dari kecintaannya dengan bunga, desainer kerajinan ini membuat perhiasan dari bunga kering dan akhirnya bisa meraup omzet hingga ratusan juta.

Baca Selengkapnya

Pameran Kerajinan Jiffina 2024 di Yogyakarta Digelar Empat Hari, Tebar Hadiah Voucher Hotel

56 hari lalu

Pameran Kerajinan Jiffina 2024 di Yogyakarta Digelar Empat Hari, Tebar Hadiah Voucher Hotel

Event pameran kerajinan dan furniture internasional atau Jogja International Furniture & Craft Fair atau Jiffina kembali digelar di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta 2-5 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Buka Inacraft 2024, Teten Sebut RI Punya Pangsa Pasar 1,25 Persen dalam Industri Kerajinan di Dunia

28 Februari 2024

Buka Inacraft 2024, Teten Sebut RI Punya Pangsa Pasar 1,25 Persen dalam Industri Kerajinan di Dunia

Menkop UKM, Teten Masduki, memproyeksikan pangsa pasar RI dalam industri kerajinan dapat terus meningkat.

Baca Selengkapnya

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

14 Februari 2024

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat mengoptimalkan bank sampah untuk pembersihan alat kampanye Pemilu 2024. Berfokus ke pemlilahan sampah.

Baca Selengkapnya

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

24 Januari 2024

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

Layanan Kehutanan Amerika berencana mengadopsi skema hutan sosial dari Kalimantan Tengah untuk pengendalian kebakaran hutan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

17 Januari 2024

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

KontraS meminta PN Cibinong menolak gugatan perusahaan pembakar hutan PT JJP terhadap Guru Besar IPB, Bambang Hero Saharjo.

Baca Selengkapnya

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

14 Januari 2024

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

KLHK menyatakan Indonesia terus menunjukkan komitmen dalam upaya pengendalian perubahan iklim global dengan tetap menjaga kepentingan bangsa.

Baca Selengkapnya