Kebijakan Bunga Tinggi Hanya Untungkan Bank  

Reporter

Selasa, 11 Maret 2014 14:34 WIB

TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Surakarta - Ekonom dari Universitas Sebelas Maret Surakarta, Lukman Hakim, menyoroti tingginya tingkat suku bunga di Indonesia. Menurut dia, suku bunga tinggi hanya menguntungkan perbankan yang berlomba-lomba menyerap dana masyarakat dengan suku bunga kompetitif.

"Lantas uang tersebut disimpan di Bank Indonesia yang memberikan bunga tinggi," katanya saat orasi ilmiah dalam Dies Natalis ke-38 Universitas Sebelas Maret Surakarta, Selasa, 11 Maret 2014. Dia menilai suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) pada angka 7,5 persen adalah yang tertinggi di Asia, bahkan dunia.

Demi mengejar keuntungan dari suku bunga tinggi, kata dia, bank tidak menjalankan fungsi intermediasi, yaitu menghubungkan kelompok masyarakat yang kelebihan uang kepada kelompok masyarakat yang kekurangan uang. "Bank lebih memilih menyimpan uangnya di Bank Indonesia," ujarnya.

Dia menyayangkan sikap BI yang menganggap langkah perbankan menyimpan uangnya di Bank Indonesia sebagai kondisi kelebihan likuiditas. Padahal, faktanya, perbankan memilih menyimpan uangnya di BI karena ada iming-iming suku bunga tinggi. "Ini kebijakan salah kaprah yang dianut Bank Indonesia," katanya.

Lukman mengakui suku bunga tinggi punya dampak positif, yaitu mengurangi peredaran uang. Namun efek negatifnya, sektor riil tidak mendapat pasokan uang yang memadai, sehingga terjadi perlambatan pada sektor itu.

Setelah menghadiri Dies Natalis UNS Surakarta, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengakui salah satu tantangan saat ini adalah kebijakan suku bunga tinggi. "Pemerintah ingin sektor riil tetap bergerak, tapi perbankan dapat tetap bersaing," ujarnya.

Dikatakan Hatta, salah satu solusi mengatasi suku bunga tinggi adalah meningkatkan rasio tabungan di perbankan. Jadi makin banyak dana yang dapat diputar. Dengan dana yang makin banyak, kinerja efisien, dan manajemen perbankan yang solid, dia optimistis ke depan suku bunga makin rendah. (Baca juga: Lepas dari Kelas Menengah, RI Butuh 20 Tahun).

UKKY PRIMARTANTYO

Terpopuler
Terungkap, 'Penumpang Gelap' Malaysia Airlines
Mengapa Orang Tua Ade Sara Maafkan Pelaku?
Laga Timnas U 19 Rusuh, Polisi Bubarkan Penonton
Putuskan Hafitd, Ade Sara Pacaran dengan Aziz







Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

21 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

1 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

2 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya