Lepas dari Kelas Menengah, RI Butuh 20 Tahun  

Selasa, 11 Maret 2014 12:33 WIB

Suasana Bundaran HI, Jakarta usai hujan (8/1). Target pertumbuhan ekonomi pada kisaran 6,4-6,9 persen pada tahun 2014 dinilai realistis. Hal ini terkait dengan kondisi ketidakstabilan global yang masih akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Surakarta - Para ahli ekonomi menilai beberapa negara di Asia Tenggara telah terjebak sebagai negara dengan penghasilan menengah. Negara-negara tersebut adalah Malaysia, Thailand, dan Indonesia.

Pendapatan per kapita Malaysia pada 2011 sebesar US$ 9.940, Thailand US$ 5.115, dan Indonesia US$ 3.563. Sedangkan Singapura sudah mencapai US$ 50.129.

Ekonom Universitas Sebelas Maret Surakarta Lukman Hakim mengatakan butuh waktu lama bagi Indonesia untuk lepas dari jebakan negara dengan penghasilan menengah. "Butuh waktu lebih dari 20 tahun," katanya saat orasi ilmiah Dies Natalis ke-38 UNS Surakarta, Selasa, 11 Maret 2014. (Baca: Prospek Rupiah Kian Cerah)

Lukman menilai kendala utama Indonesia untuk menjadi negara maju adalah tidak seimbangnya pusat pertumbuhan. "Pusat pertumbuhan di Jakarta," ujarnya. Hal ini dibuktikan dengan 70 persen peredaran uang ada di Jakarta. Selain itu, pusat bisnis terkonsentrasi di Jakarta. Begitu juga kantor pusat kementerian, badan usaha milik negara, dan swasta.

Menurut Lukman, harus ada pemindahan kantor pusat kementerian, BUMN, dan swasta agar pertumbuhan merata ke berbagai daerah. Dengan demikian, peredaran uang akan merata dan tidak terpusat di Jakarta. Negara pun mampu mengendalikan inflasi.

Kendala lainnya Indonesia sulit maju adalah adanya kebijakan suku bunga tinggi. Suku bunga tinggi membuat pertumbuhan ekonomi melambat. "Tapi kebijakan itu juga tidak bisa disalahkan. Sebab kalau tidak dilakukan, inflasi akan naik," katanya.

UKKY PRIMARTANTYO

Berita terbaru
Anas Urbaningrum Cuci Uang di Restoran Jepang?
Lima Langkah Berhenti Merokok Bagi Remaja
5 Ponsel Berlayar Lebar yang Laris di Pasaran




Berita terkait

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

10 jam lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

20 jam lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

5 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

9 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

10 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

10 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya