Urus Merpati, Dahlan Ditawari Dana dari Hong Kong  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Kamis, 6 Maret 2014 16:10 WIB

Menteri BUMN Dahlan Iskan. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan ada beberapa orang yang menyatakan berminat menjadi Direktur Utama Merpati Nusantara Airlines. "Ada yang bilang, gampang Pak untuk Merpati, asal saya jadi direktur utamanya," kata dia seusai rapat pimpinan di kantor PT Angkasa Pura II, Kamis, 6 Maret 2014.

Ia mengatakan Merpati membutuhkan minimal Rp 200 miliar untuk terbang kembali secepatnya, termasuk untuk membayar bahan bakar dan asuransi. Dahlan pun menanyakan kemampuan orang tersebut untuk memperoleh dana bagi Merpati. "Dia bilang skemanya dengan meminjam uang dari agen perjalanan, semacam ijon tiket," ujar Dahlan. Mendengar jawaban itu, Dahlan tidak yakin. (Baca juga: Setelah Kolaps, Merpati Mirip Orang Bingung)

Kemudian, ia melanjutkan, ada orang lain yang menghubunginya melalui telepon dan pesan singkat hingga lebih dari seratus kali dan mengatakan dapat menggandeng investor. Dahlan menjelaskan kepada orang ini bahwa skema kerja sama operasi (KSO) sudah diputuskan. "Tapi dia masih ngotot," ucap Dahlan.

Akhirnya Dahlan memberi kesempatan orang ini mengajak investor yang dimaksud untuk berdiskusi. Dahlan melontarkan pertanyaan serupa, mengenai cara memperoleh setidaknya Rp 200 miliar dalam satu hingga dua pekan.

Calon investor tersebut menjanjikan dana dari Hong Kong. "Saya langsung lemas, ternyata dia bukan investor, melainkan perantara," kata Dahlan. Ia memprediksi, jika dana untuk Merpati diambil dari Hong Kong, kemungkinan berasal dari offshore company. (Lihat juga: Dahlan Iskan: Ada Tiga Cara Selamatkan Merpati)

"Kalau offshore company, mana mungkin bicara soal nasionalisme Merpati," ucapnya. Dahlan menyebut salah satu orang yang mendekatinya untuk mengincar posisi Direktur Utama Merpati adalah bekas orang dalam maskapai berpelat merah ini.

Offshore company adalah sebuah perusahaan yang didirikan di negara dengan sedikit kontrol pemerintah dengan tarif pajak yang rendah. Banyak kalangan menilai offshore company adalah salah satu trik perusahaan multinasional menghindari pajak.

MARIA YUNIAR



Terpopuler :


Rugi Besar, DPR akan Panggil Bos PLN
Perkenalkan, Para Bujangan Berstatus Miliarder
Mantan Bos Lion Air Ogah Masuk Partai Besar, Alasannya?
Kementerian ESDM Bantah Gunung Ciremai Dijual

Berita terkait

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

2 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

3 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

7 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

8 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

8 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

11 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

14 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

19 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

20 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bisa Terjadi Perut Kembung Saat Penerbangan dan Apa Saja Dampaknya?

25 hari lalu

Mengapa Bisa Terjadi Perut Kembung Saat Penerbangan dan Apa Saja Dampaknya?

Perut kembung pada saat bepergian dengan penerbangan pesawat kerap terjadi karena perubahan tekanan udara dan pola makan.

Baca Selengkapnya