Rupiah Tersandung Aksi Ambil Untung  

Selasa, 25 Februari 2014 17:48 WIB

Uang Rupiah. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Minimnya data ekonomi yang dirilis menjelang akhir bulan membuat pelaku pasar kembali mengoleksi dolar Amerika Serikat (AS). Di transaksi pasar uang hari ini, rupiah ditutup melemah 16 poin (0,14 persen) ke level 11.665 per dolar AS.

Analis dari PT Monex Investindo Futures, Albertus Christian, menyatakan rupiah sedikit goyah oleh aksi profit taking pelaku pasar. "Minimnya data-data ekonomi Amerika yang dirilis pekan ini membuat investor tidak ingin mengambil risiko dengan memegang portofolio rupiah."

Meski demikian, rebound yang dialami dolar terhadap rupiah dinilai hanya berlangsung temporer dan tidak mengubah tren jangka panjang rupiah. Pelaku pasar masih optimistis terhadap rupiah seiring dengan terus membaiknya fundamental ekonomi dalam negeri.

Pergerakan nilai tukar yang seiring dengan perbaikan fundamental inilah yang membedakan Indonesia dengan pasar berkembang lain, seperti Turki, Argentina, atau negara lain di Asia Tenggara.

Menurut Albertus, menyusutnya defisit transaksi berjalan serta inflasi yang sesuai dengan ekspektasi pasar memberikan sinyal perbaikan ekonomi dalam jangka panjang. "Diperkirakan, pada semester kedua nanti defisit transaksi berjalan bisa di bawah 2 persen dari produk domestik bruto."

Mata uang regional ditutup bervariasi hingga 17.20 WIB. Yen menguat 0,13 persen ke 102,38 per dolar AS, dolar Singapura melemah 0,13 persen ke 1,2645 per dolar AS, yuan melemah 0,42 persen ke 6,1234 per dolar AS, dan won menguat 0,16 persen ke 1.072,85 per dolar AS.




PDAT | M. AZHAR

Berita terkait

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

1 hari lalu

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

Yusuf Mansyur mengklaim investasi syariah paytren tidak menjadi tempat pencucian uang, dia tidak tergoda dengan uang yang dianggap tidak benar

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

2 hari lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

3 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

4 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

4 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

7 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

8 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

10 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

11 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

11 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya