BI Rate Tetap, Margin Laba Perbankan Akan Tertekan

Reporter

Editor

Abdul Malik

Jumat, 14 Februari 2014 05:14 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO , Jakarta - Keputusan Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga acuan (BI rate) di level 7,5 persen akan mengakibatkan margin laba bersih emiten perbankan kembali tertekan. Analis PT BNI Securities, Thendra Chrisnanda mengatakan tahun ini margin laba emiten perbankan akan tertekan karena level BI rate masih cukup tinggi. “Perbankan masih akan tertekan dampak negatif BI rate,” ujarnya ketika dihubungi 13 Februari 2014.

Thendra berpendapat, peningkatan harga saham perbankan yang terjadi beberapa waktu terakhir, sudah cukup sejalan dengan kondisi fundamental emiten perbankan. Walau masih tertekan dampak negatif BI rate dan aturan pengetatan uang muka (loan to value), emiten perbankan tetap mampu membukukan kinerja keuangan yang membanggakan. (Baca juga : Moneter Ketat, BI Pertahankan BI rate 7,5 Persen)

Kondisi itu disebabkan tingginya angka BI rate membuat perbankan harus menekan margin laba bersihnya. Sebab sejak kenaikan BI rate menjadi 7,5 persen pada November 2013 lalu, belum semua emiten perbankan merespon dengan menaikkan suku bunga pinjaman. Sebab kenaikan suku bunga pinjaman akan berdampak risiko kredit macet meningkat. Akibatnya emiten sektor perbankan lebih memilih menekan margin labanya. (Lihat juga : BI Diperkirakan Mempertahankan BI Rate 7,5 Persen)

Dalam hasil rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, Kamis, BI rate diputuskan tetap dipertahankan di level 7,5 persen dengan suku bunga lending facility 7,5 persen dan suku bunga deposit facility pada level 5,75 persen. Level BI rate 7,5 persen sudah berlaku empat bulan ini dan merupakan level tertinggi sejak April 2009.

Keputusan bank sentral mempertahankan BI rate 7,5 persen sesuai dengan perkiraan lima ekonom yang sebelumnya disurvei Tempo. Keputusan itu mempertimbangkan inflasi di bulan Januari dan fluktuasi nilai tukar rupiah. (Berita terkait : BCA Masih Ragu Naikkan Suku Bunga)

Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan, margin laba bersih perbankan umum konvensional per November 2013 tertekan menjadi 4,88 persen dibandingkan November 2012 sebesar 5,48 persen. Meski tertekan, namun secara nilai pendapatan bunga bersih perbankan umum konvensional pada November 2013 tumbuh 16,6 persen menjadi Rp 231,2 triliun dibandingkan November 2012 sebesar Rp 198,2 truliun.

MEGEL JEKSON (PDAT)

Terpopuler :

Mengapa Lukminto Sritex Garap Seragam Tentara?

Demi Foxconn, Jokowi Reklamasi Pantai Cilincing

Seragam Bikin Bos Sritex Lukminto Gaul dengan Jenderal

Inggris dan Amerika Banjir Akibat Indonesia

Berita terkait

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

15 jam lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

5 hari lalu

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

9 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

9 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

BI Rate Turun Tanpa Tunggu The Fed, DGS: Kalau Domestik Sudah Oke

7 Februari 2024

BI Rate Turun Tanpa Tunggu The Fed, DGS: Kalau Domestik Sudah Oke

Bank Indonesia menyebut BI Rate bisa diturunkan tanpa menunggu penurunan suku bunga The Fed jika kondisi domestik sudah oke.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Diprediksi Pertahankan Suku Bunga hingga Akhir Tahun, Ini Kata Ekonom

25 Agustus 2023

Bank Indonesia Diprediksi Pertahankan Suku Bunga hingga Akhir Tahun, Ini Kata Ekonom

Bank Indonesia (BI) diprediksi mempertahankan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) di level 5,75 persen hingga akhir 2023.

Baca Selengkapnya