Mengapa Lukminto Sritex Garap Seragam Tentara?  

Reporter

Editor

Muchamad Nafi

Kamis, 13 Februari 2014 06:20 WIB

Seorang satpam sedang melintas di depan menekuin yang berseragam militer dari berbagai negara di shoroom yang terletak di kawasan pabrik Sritex, Sukoharjo (20 September 2011). Tempo/Andry Prasetyo.

TEMPO.CO , Surakarta - PT Sri Rejeki Isman atau Sritex, identik dengan produsen seragam militer. Produknya tidak hanya dipakai Tentara Nasional Indonesia dari berbagai angkatan, tapi juga diekspor ke berbagai negara.

Juru bicara PT Sritex, Basuki, mengatakan awalnya pendiri dan pemilik Sritex, Muhammad Lukminto fokus mengembangkan produk fashion. "Itu diawali dari bisnis tekstil di Pasar Klewer," kata Basuki, Rabu, 12 Februari 2014. (Baca: Pendiri Sritex, Muhammad Lukminto, Meninggal Dunia).

Merintis usaha sejak 1966, Lukminto yang lahir di Kertosono, Nganjuk pada 1 Juni 1946 tersebut berhasil membuka pabrik tekstil pertama pada 1968. Usahanya terus berkembang, hingga pada 1992 mampu membangun pabrik tekstil yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Pabrik baru di Sukoharjo tersebut diresmikan Presiden Soeharto.

Basuki menerangkan pada 1992 Sritex masih fokus menggarap fashion. "Tapi sudah mulai melirik produksi seragam militer," ucapnya. (Baca kisahnya: Siapa Lukminto, Juragan Batik Pemilik Sritex).

Melihat peluang bisnis di penyediaan seragam militer, Lukminto lantas mengalihkan prioritas produksi. Dia serius memproduksi seragam militer dengan ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) sebagai pemakai pertama.

Saat bertugas di luar negeri, tak jarang personel ABRI bertukar seragam dengan militer dari negara lain. Hal itu membuka jalan bagi Sritex merambah pasar internasional. "Mirip sepak bola, habis pertandingan tukar kaos. Di militer juga tukar seragam setelah misi bersama selesai," katanya.

Pelanggan asing pertama adalah pasukan pertahanan atlantik utara atau NATO. Sritex menyuplai seragam tentara NATO dan Jerman sejak 1994 dan berlanjut hingga sekarang. "Mereka mengakui kualitas seragam buatan Sritex," ucapnya. Saat ini Sritex sudah mengekspor seragam militer ke 55 negara.

UKKY PRIMARTANTYO





Terpopuler:
Jokowi Datang, Pemakaman Bubar
Usai 'Layani' John Weku, Feby Kontak Anggita Sari
Hary Tanoe: Masa Jaya Jokowi Sudah Lewat
Ahok: Kalau Mau Kurang Ajar, Sini Saya Ajarin
Bus Berkarat, Jokowi Copot Kepala Perhubungan
Pastor Pembunuh Suster dan Anaknya Divonis Mati
Ahok: Teorinya Angkot Akan Mati

Berita terkait

Industri Tekstil Dukung Permendag Pengaturan Impor, Dukung Industri dan Ciptakan Lapangan Kerja

39 hari lalu

Industri Tekstil Dukung Permendag Pengaturan Impor, Dukung Industri dan Ciptakan Lapangan Kerja

Industri tekstil mengklaim industri pertekstilan menyerap banyak tenaga kerja terutama yang berpendidikan rendah sehingga patut dipertahankan.

Baca Selengkapnya

API Dukung Pembatasan Barang Impor: Bisa Dorong Peningkatan Utilitas Industri Tekstil Dalam Negeri

40 hari lalu

API Dukung Pembatasan Barang Impor: Bisa Dorong Peningkatan Utilitas Industri Tekstil Dalam Negeri

Ketua API Jemmy Kartiwa mendukung Permendag Nomor 3 Tahun 2024 yang intinya mengatur batas bawaan barang impor.

Baca Selengkapnya

Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

19 Februari 2024

Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

Ekonom Indef menyebut sejumlah sektor bakal terdampak oleh resesi yang melanda Jepang, tujuan ekspor terbesar keempat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Fasilitas Kawasan Berikat: Menyelami Dukungan Penting bagi Industri Tekstil

4 Oktober 2023

Fasilitas Kawasan Berikat: Menyelami Dukungan Penting bagi Industri Tekstil

Bea Cukai memberikan jawaban terkait sejauh mana fasilitas kawasan berikat telah berdampak positif terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perindustrian Dorong Kinerja Industri Tekstil

27 Agustus 2023

Kementerian Perindustrian Dorong Kinerja Industri Tekstil

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus melakukan upaya meningkatkan kinerja industri tekstil dengan pelatihan dan pendidikan vokasi.

Baca Selengkapnya

Industri Tekstil Masih Tertekan, Menperin: Tapi Sekarang Level Tekanannya Berbeda

10 Mei 2023

Industri Tekstil Masih Tertekan, Menperin: Tapi Sekarang Level Tekanannya Berbeda

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan subsektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) mesih tertekan akibat krisis global.

Baca Selengkapnya

Industri Tekstil dan Alas Kaki Masih PHK Karyawan, Menperin: Sedikit Sekali Kok

10 Mei 2023

Industri Tekstil dan Alas Kaki Masih PHK Karyawan, Menperin: Sedikit Sekali Kok

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan PHK terjadi karena perusahaan sedang melakukan diversifikasi produk.

Baca Selengkapnya

Menperin dan Luhut Sepakat Terus Beri Insentif untuk Industri Tekstil, Ini Sebabnya

10 Mei 2023

Menperin dan Luhut Sepakat Terus Beri Insentif untuk Industri Tekstil, Ini Sebabnya

Menperin Agus Gumiwang dan Menteri Luhut sepakat terus memberi memberi insentif untuk subsektor tekstil dan produk tekstil.

Baca Selengkapnya

Tren Ekspor Meningkat, Luhut: Pemerintah Siapkan Berbagai Insentif untuk Pelaku Industri Tekstil

9 Mei 2023

Tren Ekspor Meningkat, Luhut: Pemerintah Siapkan Berbagai Insentif untuk Pelaku Industri Tekstil

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menilai tren ekspor maupun impor produk tekstil Indonesia meningkat cukup tinggi setelah pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

320 Ribu Ton Tekstil Ilegal Impor Masuk RI, Produsen Serat dan Benang: Negara Kehilangan Pendapatan Rp 19 T

1 April 2023

320 Ribu Ton Tekstil Ilegal Impor Masuk RI, Produsen Serat dan Benang: Negara Kehilangan Pendapatan Rp 19 T

Ketua Umum APSyFI Redma Wirawasta mengungkap impor tekstil dan produk tekstil (TPT) ilegal melonjak sepanjang tahun lalu. Apa dampaknya?

Baca Selengkapnya