Transaksi Jumbo Perusahaan Minyak Indonesia-Iran  

Reporter

Editor

Muchamad Nafi

Selasa, 11 Februari 2014 18:39 WIB

Kilang minyak mentah Balikpapan, Kalimantan. ANTARA/Dedhez Anggara

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan asal Indonesia, PT Kreasindo Resources Indonesia, menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan asal Iran, Nakhle Barani Pardis Co, untuk kesepakatan jual-beli extra heavy crude serta pembangunan kilang. "Dengan nilai investasi lebih dari US$ 3 miliar," kata Wakil Ketua Komite Timur Tengah dan Konferensi Negara Organisasi Islam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rudi Radjab, dalam konferensi pers, Selasa, 11 Februari 2014.

Rudi menyebut kerja sama ini bersifat mengikat agar Nakhle Barani Pardis tidak mengirim minyak kepada pihak lain. Perusahaan asal Iran tersebut akan memasok minyak 20-300 ribu barel per hari. Kerja sama ini masih menunggu kepastian komitmen serta kajian keekonomian.

Kreasindo Resources Indonesia menjadi penerima produk minyak mentah yang dipasok dari Iran. Rudi mengungkapkan, yang menjadi komitmen awal dalam kerja sama adalah penyediaan stok minyak tetap walaupun margin pembangunan kilang sedikit. Untuk mensiasati kecilnya margin, Kadin Indonesia dan Kamar Dagang Iran meminta tax holiday sebagai insentif. "Perjanjian keduanya berlangsung selama 20 tahun dengan masa tenor bank 10 tahun," ucapnya.

Rudi menuturkan kerja sama pun mencakup studi kelaikan atau feasibility study, front and engineering design kilang, dan desain detail kilang. Ia menyebutkan rekayasa, pengadaan, dan konstruksi atau engineering, procurement, and construction (EPC) kilang dijadwalkan selesai dalam tiga tahun. "Pelaksanakannya pada 2015, sehingga kilang bisa digunakan pada 2018," ucap Rudi.

Rencananya kilang akan dibangun di Banten atau Jawa Barat. Rudi mengatakan belum bisa memastikan waktu penyelesaian pembebasan lahan. Namun, kata dia, lahan murah akan menjadi prioritas.

Ia menyebutkan pembangunan kilang akan dibiayai bank di Cina atau Eropa. Jika embargo Amerika Serikat terhadap Iran sudah dicabut, pinjaman bisa diambil dari bank di Eropa. Dalam bisnis minyak mentah tersebut, perusahaan Iran bisa menjalin kerja sama dengan pemasok lain dengan pembagian 20-70 ribu barel per hari kepada mitra bisnisnya.

MARIA YUNIAR




Terpopuler
Mengapa Bos Sritex Lukminto Masuk Islam?
Dana Haji Diduga Dipakai Beli Mobil Pejabat
Reaksi Anggito Saat Dilapori Korupsi Dana Haji
Kasus Sisca Yofie, Ini Kesaksian Istri Terdakwa
4 Pesepakbola Wanita Iran Ternyata Lelaki
Flappy Bird Akhirnya Dimatikan

Berita terkait

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

3 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

3 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

Pengusaha muda kelahiran 24 April 1987, Rudy Salim pernah menolak denda untuk 9 mobil mewah dari Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

9 hari lalu

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

Apple sudah berencana memproduksi iPhone di India dan MacBook di Thailand, guna melepas ketergantungan terhadap manufaktur Tiongkok.

Baca Selengkapnya

Rupiah Terus Melemah, Kadin Khawatir Dunia Usaha Terdampak

11 hari lalu

Rupiah Terus Melemah, Kadin Khawatir Dunia Usaha Terdampak

Nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dolar menyebabkan para pengusaha khawatir.

Baca Selengkapnya

Bos Kadin Ingatkan Pemerintah untuk Patuhi Disiplin Fiskal: Kalau Tidak, Bahaya..

16 hari lalu

Bos Kadin Ingatkan Pemerintah untuk Patuhi Disiplin Fiskal: Kalau Tidak, Bahaya..

Ketua Kadin Arsjad Rasjid menyatakan penyusunan RAPBN harus dilakukan secara bijaksana. Selain itu, pemerintah juga wajib mematuhi disiplin fiskal.

Baca Selengkapnya

Kadin Ingatkan Pengusaha Transparan jika Tak Sanggup Bayar THR: Harus Ada Komunikasi dan Interaksi

17 hari lalu

Kadin Ingatkan Pengusaha Transparan jika Tak Sanggup Bayar THR: Harus Ada Komunikasi dan Interaksi

Ketua Kadin Arsjad Rasjid menyebut pengusaha harus transparan jika tak dapat memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pekerja.

Baca Selengkapnya

Terkini: Setelah 'Tuyul' dan Pertalite Dicampur Air Ada Apa Lagi di SPBU Pertamina?, KAI Operasikan KA Argo Bromo Anggrek New Generation

30 hari lalu

Terkini: Setelah 'Tuyul' dan Pertalite Dicampur Air Ada Apa Lagi di SPBU Pertamina?, KAI Operasikan KA Argo Bromo Anggrek New Generation

Kecurangan di SPBU Pertamina kembali terungkap. Setelah switch dispenser untuk kurangi takaran yang disebut tuyul dan Pertalite dicampur air, kini....

Baca Selengkapnya

Kadin: Potensi Perputaran Uang Selama Libur Lebaran Capai Rp 157,3 Triliun

30 hari lalu

Kadin: Potensi Perputaran Uang Selama Libur Lebaran Capai Rp 157,3 Triliun

Kadin Indonesia memprediksi adanya kenaikan perputaran uang selama libur Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024 dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

38 hari lalu

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

Presiden Vietnam tiba-tiba mengundurkan diri karena diduga terlibat korupsi, padahal baru setahun ia menjabat.

Baca Selengkapnya

Pemilu Usai, Ketua TPN Arsjad Rasjid Kembali Jabat Ketua Kadin

38 hari lalu

Pemilu Usai, Ketua TPN Arsjad Rasjid Kembali Jabat Ketua Kadin

Mantan ketua tim pemenangan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Arsjad Rasjid, kembali menjabat Ketua Umum Kadin usai hasil Pemilu 2024 disahkan.

Baca Selengkapnya