DPR Tuding Dahlan Tanggung Jawab Soal Merpati  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Senin, 10 Februari 2014 09:52 WIB

Merpati Nusantara. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Airlangga Hartarto menyebut Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dipimpin Dahlan Iskan bertanggung jawab atas situasi yang dialami oleh PT Merpati Nusantara Airlines.

"Rencana restrukturisasi Merpati tidak dipatuhi oleh Kementerian yang malah mengganti direksi berulang kali dan perencanaan yang berakibat kepailitan," kata dia, melalui pesan singkat kepada Tempo, Minggu, 9 Februari 2014. (Baca juga: Tingkat On Time Performance Merpati Paling Rendah)

Kementerian Perhubungan menyatakan telah membekukan Air Operator Certificate (AOC) maskapai penerbangan Merpati Airlines. Air Operator Certificate adalah syarat utama maskapai untuk terbang karena merupakan sertifikat pengoperasian.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bakti menyatakan pembekuan bukan merupakan pencabutan, tapi bentuk evaluasi. "Kami bekukan sampai Merpati bisa dikatakan layak terbang," katanya. (Lihat juga : DPR Panggil Direksi Merpati Pekan Ini)

Maka itu, untuk bisa memperoleh AOC-nya kembali, kata dia, Merpati harus bisa buktikan telah sehat secara keuangan, yakni sudah bisa membeli asuransi dan cash flow-nya positif. "Sisi bisnisnya kita evaluasi seluruhnya. Kami tidak mau membuat kesan hirau soal aspek safety," katanya. (Berita terkait: Setahun Tak Layak Terbang, Izin Merpati Dicabut)

Mengenai rencana Merpati yang akan melakukan kerja sama operasi dengan investor lain sehingga bisa terbang perkiraan Maret ini, Herry mengatakan akan melihat dulu. Ia tidak bisa memastikan apakah AOC dapat diberikan meski Merpati sudah menggandeng investor. (Artikel lain: Butuh Rp 5 Triliun untuk Tutup Merpati)

Dia perlu tahu terlebih dahulu apakah Merpati sebagai operator penerbangan atau justru namanya saja yang digunakan. "Kami lihat dulu bentuknya seperti apa, KSO-nya. Nanti dipertimbangkan," ujarnya.


MARIA YUNIAR

Terpopuler :
4 dari 5 Konsumen Indonesia Percaya Top Brand
Sidang FATF, Indonesia Anti Pendanaan Terorisme
Ekspor Mineral Diyakini Segera Pulih
3 Bulan Lagi, Foxconn Daftarkan Investasinya di RI
Foxconn Perkirakan Pasar Ponsel RI Capai 50 Juta

Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

1 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

6 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

7 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

11 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

12 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

12 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

15 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

18 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

24 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

24 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya