Tertekan Kurs, Maskapai Tak Puas Kenaikan Tarif  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Minggu, 9 Februari 2014 10:57 WIB

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bhakti (tengah), Ketua Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Emirsyah Satar (kanan), dan Sekjen INACA Tengku Burhanuddin (kiri) berbincang usai peresmian Airlines Day2012, Indonesia Airlines Forum Series di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (3/4). ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Asosiasi Maskapai Penerbangan Indonesia (Indonesia National Air Carriers Association/ INACA) Tengku Burhanuddin menyatakan kenaikan tarif pesawat berupa penerapan surcharge tarif tambahan belum bisa menutup biaya operasi maskapai. Alasannya, tarif tambahan itu tidak sesuai dengan asumsi kurs dolar dan harga avtur yang menjadi patokan tarif para operator.

"Akibatnya, bisa lebih banyak terjadi penutupan rute penerbangan," kata dia dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu. (Baca juga: Penyebab Bisnis Maskapai Tumbang)

Menurut Tengku, maskapai meminta pemerintah mengubah batas atas tarif penerbangan. Penerapan surcharge atau tuslah, kata dia, hanya bisa meringankan beban untuk sementara waktu. Padahal, katanya lagi, kurs dolar sudah melampaui 12 ribu, jauh dari asumsi patokan tarif batas atas sebesar 10 ribu. Dalam tiga bulan terakhir, di beberapa daerah harga avtur pun naik hingga melampaui Rp 10 ribu per liter. "Batas atas harus diubah karena kami sudah berdarah-darah," ujarnya.

Tengku mengatakan melemahnya rupiah dan naiknya harga avtur menyebabkan beban operasi maskapai naik sampai 30 persen. Akibatnya, margin laba maskapai, yang rata-rata mencapai 5-10 persen, semakin tergerus. Meski menuntut kenaikan, Tengku tidak menyebutkan angka ideal tarif batas atas. "Kami hanya meminta tarif disesuaikan dengan kondisi saat ini." (Lihat juga: Tutup Sebagian, Ini Rute Andalan Mandala Air)

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti Singayudha Gumay mengatakan belum akan mengubah tarif batas atas. "Sebab, evaluasinya memerlukan pertimbangan banyak pihak," katanya.

Jadi tarif batas atas masih akan mengacu pada Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 26 Tahun 2010 yang nilainya bervariasi berdasarkan jenis pesawat dan jarak tempuh. Namun penerapan tarif batas atas hingga 100 persen hanya berlaku untuk maskapai dengan layanan maksimum (full service). Maskapai kelas menengah dan murah hanya boleh mematok tarif masing-masing 90 dan 85 persen dari batas atas. (Berita lain: Butuh Rp 5 Triliun untuk Tutup Merpati)

ANANDA PUTRI | AYU PRIMA SANDI




Terpopuler :
Demi Jokowi, Terry Foxconn Rela Tak Libur
Ekonom Senior Thee Kian Wie Wafat
Mandala Menanti Masa Liburan untuk Buka Rute
Pembekuan Dicabut bila Merpati Layak Terbang
Tutup Sebagian, Ini Rute Andalan Mandala Air




Berita terkait

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

33 hari lalu

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

Kewajiban pencampuran bahan bakar nabati dalam bahan bakar jenis avtur telah diatur pemerintah dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 tahun 2015

Baca Selengkapnya

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

48 hari lalu

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

Teknologi di industri penerbangan ini telah melengkapi semua pesawat Airbus termasuk A220 sejak A320 pertama, pada 1988

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

50 hari lalu

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

50 hari lalu

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

51 hari lalu

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

Garuda Indonesia menyiapkan promo tiket setelah Lebaran ke Jakarta berupa diskon hingga 75 persen. Ada penambahan frekuensi untuk sejumlah rute.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

28 Oktober 2023

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

Ada 584 unit pesawat di Indonesia yang digunakan untuk kegiatan penerbangan niaga.

Baca Selengkapnya

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

23 Oktober 2023

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

Surya Airways, maskapai baru di Indonesia, berusaha memasuki industri penerbangan pasca pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

7 September 2023

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

Australia menyangkal alasan penolakan jadwal penerbangan tambahan Qatar Airways karena persaingan bisnis dengan Qantas.

Baca Selengkapnya

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

31 Agustus 2023

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Benny Bachtiar mengatakan, angka kunjungan wisatawan ke Jawa Barat pada semester pertama tahun ini anjlok

Baca Selengkapnya

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

12 Juni 2023

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menghadiri acara penandatangan nota kesepakatan (Mou) antara AirNav Indonesia dengan Boeing Company di Menara Astra, Jakarta, pada Senin, 12 Juni 2023.

Baca Selengkapnya